Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korsel Pantau Situasi Militer Rezim Kim Jong-un, Para Analis Bicara Urgensinya

Korsel Pantau Situasi Militer Rezim Kim Jong-un, Para Analis Bicara Urgensinya Kredit Foto: AP Photo/KCNA
Warta Ekonomi, Seoul -

Militer Korea Selatan (Korsel) mengklaim tengah meningkatkan pengawasan terkait perkembangan situasi pemecatan atau penurunan pangkat militer di Korea Utara (Korut). Langkah ini diambil setelah diketahui petinggi militer rezim Kim Jong-un menurunkan partisipasinya pada pertemuan Politbiru Partai Buruh.

Juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan Kim Joon-rak mengatakan pada Kamis (1/7/2021) pada konferensi pers reguler bahwa tidak ada tren yang tidak biasa telah diidentifikasi di Seoul. Peningkatan terjadi setelah Kim Jong-un mencela para pejabat karena kegagalan dalam pencegahan virus corona dan mengungkapkan penggantian, media lokal Korsel Newsis melaporkan.

Baca Juga: Militer Amerika Tidak Siap dengan Serangan Perang 'Swarm' Rezim Kim Jong-un, Apa Maksudnya?

"Kami percaya bahwa pelatihan musim panas militer Korea Utara akan dimulai sekitar Juli. Kami saat ini mengikuti dan memantau kegiatan terkait dengan cermat. Perlu evaluasi lebih lanjut," kata Kim. 

Pernyataan Kim muncul setelah analis Korsel mengatakan pejabat Korut Ri Pyong-Chol, Pak Jong-Chon dan Choe Sang-Gon tidak memilih atau tidak menghadiri pertemuan pada Selasa (29/6/2021). Kim Jong-Un dalam pertemuan itu mengkritik bawahannya karena perencanaan yang buruk di tengah pandemi.

Ri adalah bintang yang sedang naik daun di birokrasi Korut tahun lalu, ketika ia diidentifikasi sebagai wakil ketua Komisi Militer Pusat.

Pak Jong-Chon adalah kepala staf umum militer dan anggota Politbiro. Media Korsel telah mengidentifikasi Choe Sang-Gon sebagai sekretaris partai dan direktur departemen sains dan pendidikan.

Ri dan Pak terlihat di atas panggung dengan Kim, tetapi tidak memberikan suara dengan pejabat lain. Tayangan televisi negara menunjukkan kedua pejabat itu menunjukkan sedikit atau tidak ada gerakan sementara Kim mengeluarkan serangkaian keluhan tentang kegagalan kebijakan.

Choe, yang ditunjuk sebagai sekretaris partai pada Januari, tidak hadir dalam pertemuan hari Selasa itu. Seorang pejabat dari kementerian unifikasi Seoul mengatakan bahwa kemungkinan "perubahan personel" telah terjadi di Korea Utara karena "insiden besar" yang diakibatkan oleh virus corona yang membuat Kim ketakutan, News 1 melaporkan, Kamis (1/7/2021).

Kim mengatakan Selasa kegagalan negara untuk menanggapi virus corona dengan benar menyebabkan "krisis besar."

Militer Korut terlibat dalam berbagai proyek negara, termasuk konstruksi. Kim mungkin telah memobilisasi militer untuk memerangi COVID-19, menurut laporan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: