Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Senjata Misterius Serang Kapal Kargo Israel di Samudera Hindia, Kondisinya Belum Diketahui

Senjata Misterius Serang Kapal Kargo Israel di Samudera Hindia, Kondisinya Belum Diketahui Kredit Foto: Iranian military
Warta Ekonomi, Kairo -

Stasiun televisi Lebanon pro-Iran, Al Mayadeen melaporkan di saluran media sosial Telegram sebuah kapal kargo Israel diserang di Samudera Hindia. Kapal yang diserang senjata tak dikenal itu dalam perjalanan menuju Uni Emirat Arab.

Belum ada laporkan independen yang mengkonfirmasi laporan tersebut. Hingga Minggu (4/7/2021), pemerintah Israel juga belum memberikan komentar mengenai laporan itu.

Baca Juga: Bahaya! Putin Ancam Tenggelamkan Kapal Perang Inggris Tanpa Bikin Perang Dunia III

Sebelumnya dilaporkan pakar keamanan di Institut Strategi dan Keamanan Yerusalem, Omer Dostri menulis dalam sebuah artikel kegagalan berulang pasukan Israel menggempur kelompok Hamas, membuat Israel perlu menduduki Jalur Gaza dan menggulingkan Gerakan Perlawanan Islam Palestina.

"Israel memiliki hak untuk mengadopsi pendekatan bertahap dalam menghadapi berbagai ancaman yang dihadapinya," ujar Dostri, dilansir Middle East Monitor.

Dalam artikelnya itu, Dostri menulis Israel harus menangani setiap ancaman secara terpisah, dari yang paling ringan hingga yang paling berat. Israel harus fokus pada ancaman paling serius yang dihadapinya, yaitu program nuklir Iran

Dostri percaya pendekatan itu awalnya membutuhkan kebijakan untuk menghalangi Hamas, dengan tujuan menggulingkan kekuasaannya. Ancaman yang ditimbulkan oleh Jalur Gaza adalah kepentingan sekunder, dibandingkan dengan ancaman lain seperti front Lebanon dan Iran.

Tetapi menurut Dostri, persenjataan Hamas terus berlanjut, dan kegagalan Israel untuk mencegahnya selama bertahun-tahun, meningkatkan ancaman dari waktu ke waktu.

Ancaman itu mungkin berkembang menjadi ancaman yang sama pentingnya dengan front Lebanon. Dostri mengklaim Israel terlibat dalam perang multi-pertempuran. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: