Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pernah Jadi Pengangguran, Sandiaga Berbagi Kiat Memulai Bisnis di HUT Ke- 75 BNI

Pernah Jadi Pengangguran, Sandiaga Berbagi Kiat Memulai Bisnis di HUT Ke- 75 BNI Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sandiaga Uno bukan sekadar Mas Menteri karena jabatannya sebagai Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, melainkan juga jago memotivasi.

Apalagi soal tips memulai usaha, ilmu yang dimilikinya lebih kaya akan pengalaman nyata dalam membangun bisnisnya yang jatuh bangun selama 25 tahun terakhir ini.

Seperti dalam sebuah webinar di Jakarta, Minggu (4 Juli 2021), Sandi membagikan banyak petuah bagi siapa saja yang ingin memulai usaha dari nol.

Kebetulan sebelum menapaki ranah politik di tanah air dan sukses berbisnis seperti saat ini, Sandiaga Uno pernah sangat terpuruk pada tahun 1997 dan jadi pengangguran.

“Saya juga pernah di PHK. Saat itu tahun 1997, disaat dunia memang sedang dilanda krisis yang sangat dalam. Saya bekerja di sebuah perusahaan di luar negeri, terpaksa harus kembali ke Indonesia dengan kondisi bekal di dompet yang semakin tipis. Saya termotivasi untuk tetap bangkit atas semangat yang diberikan istri saya,” kenang Sandi.

Lalu apa yang dilakukan Sandi setibanya di Indonesia? Memulai usaha dari nol. Keahlian dan hobi yang sangat disenanginya saat itu adalah mengutak - atik laporan keuangan perusahaan. Maka usahanya adalah menjadi konsultan keuangan. Saat itu, 3 bulan lamanya, Sandi menawarkan jasa ke berbagai perusahaan, tetapi hanya berbuah penolakan, bahkan banyak yang tidak ingin menemuinya.

“Baru pada bulan ke – 4, saya mendapatkan konsumen pertama saya. Saya sangat bersyukur saat itu. Saya memulainya bersama teman – teman dekat saya. Dan sekarang dari seorang yang di PHK, saya dapat membangun bisnis yang menghidupi 30.000 orang. BNI termasuk yang membantu saya disaat - saat yang berat itu karena memberi pekerjaan. Saya patut berterimakasih pada BNI,” ujarnya.

Kiat–kiat Sandiaga:

Dari kepedihan menjadi korban PHK dan kemudian bangkit itu, Sandi memberikan saran bagi setiap warga +62 yang menjadi korban PHK atau sedang berjuang memulai usaha. Pertama, cara memilih usaha yang cocok.

Kedua, Bagaimana mendapatkan modal. Ketiga, bagaimana agar menjadi pengusaha sukses. Keempat, Kapan memulai usaha. Kelima, bagaimana menghadapi kegagalan atau kegalauan.

Pertama, untuk menjawab cara memilih usaha, Sandi berpesan, carilah usaha yang sesuai dengan yang dicintainya. Love what you do, and do what you love.

Dia memulai usaha dari mengulik – ulik laporan keuangan, maka usaha yang dirintisnya adalah jasa konsultan keuangan.

Nah, jika pembaca menyukai jahit menjahit, maka mulailah usaha fesyen. Kalau suka masak, mulailah usaha kuliner. Untuk yang hobi keindahan, mungkin bisa memulai usaha salon.

“Menjadi salon itu besar peluangnya. Bayangkan, orang yang berambut pendek, ingin rambutnya Panjang, tetapi yang rambutnya Panjang ingin rambut pendek. Orang yang alisnya tebal, ingin ditipisin, yang alisnya tipis, ingin alisnya tebal,” ujarnya.

Kedua, bagaimana mendapatkan modal? Kuncinya adalah jaringan, sehingga terhubung dengan sumber pembiayaan. Bank seperti BNI adalah sumber modal yang baik.

Ketiga, bagaimana menjaga agar bisnis tetap berjalan dan berlanjut menjadi pengusaha sukses? Sandi tegas agar pengusaha wajib menjalankan Silaturahim, atau memperkuat networking, atau menjadi relationship.

Ini penting karena Alloh berjanji, siapa saja yang menjaga silaturahmi makan kan diperpanjang umurnya dan diperbanyak rejekinya.

“Ini artinya, jadi pengusaha itu tidak boleh Baper (bawa-bawa perasaan), suka iri, senang melihat orang susah, dan susah saat melihat orang senang. Tapi senanglah saat melihat orang senang atau sukses. Jangan lupa, nilai luhur bangsa Indonesia ini adalah gotong royong, inilah kekuatan kita,” tuturnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: