Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Mati-matian Amati Kurusnya Kim Jong-un, tapi Malah Dibikin Bingung Usai Simbol...

Pengamat Mati-matian Amati Kurusnya Kim Jong-un, tapi Malah Dibikin Bingung Usai Simbol... Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Seoul -

Tantangan utama bagi mata-mata dan analis yang mempelajari Korea Utara (Korut) adalah menilai secara akurat kesehatan diktator muda berusia 37 tahun, Kim Jong-un.

Kim muncul di televisi pemerintah dalam beberapa pekan terakhir setelah lama absen dan tampak lebih kurus. Ini memicu hiruk-pikuk spekulasi di antara pengamat Korut dari Seoul hingga Washington. Jika pemimpin negara itu tiba-tiba jatuh sakit, itu bisa memicu perebutan kekuasaan untuk menguasai gudang senjata nuklir dan kimia.

Baca Juga: Korsel Pantau Situasi Militer Rezim Kim Jong-un, Para Analis Bicara Urgensinya

The Irish Times, Senin (5/7/2021) melaporkan, episode tersebut mengungkap konsekuensi dari kontes kepemimpinan di Pyongyang dan memburuknya pemahaman badan intelijen tentang Korut selama pandemi virus corona, yang telah menambah kerahasiaan yang menyelimuti negara tersebut.

Kesehatan Kim adalah “kartu liar terbesar” dalam menilai stabilitas di Korut, kata Sue Mi Terry, mantan analis CIA yang memberi pengarahan kepada mantan presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush dan Barack Obama tentang Korut. Terry sekarang menjadi rekan senior di lembaga think tank Pusat Studi Strategis dan Internasional.

“Dan dengan dia tidak memiliki rencana suksesi apa pun, itu adalah skenario berdampak tinggi. . . minatnya sangat tinggi,” kata Terry.

Kim menggantikan ayahnya Kim Jong-il sebagai pemimpin pada 2011 dan dikenal memiliki kegemaran alkohol dan rokok. Keluarga Kim juga memiliki riwayat diabetes dan penyakit jantung dan pemerintah asing telah lama mencari petunjuk tentang kesehatan mereka. Tidak ada yang tahu apakah penampilan Kim yang ramping menunjukkan perubahan yang sehat atau tidak menyenangkan, kata Terry.

Ketidakpastian baru-baru ini menandai perubahan besar dari 2018 dan 2019, ketika Kim memulai serangkaian pertemuan puncak di luar negeri. Kim melakukan pertemuan dengan presiden China Xi Jinping, pemimpin Rusia Vladimir Putin, dan presiden AS saat itu Donald Trump. Kesibukan diplomasi memberi mata-mata kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk melihatnya.

Kebingungan pandemi

Saat itu, Kim dengan tinggi 1,75m dinilai memiliki berat sekitar 136kg, menurut biografi pemimpin Korut oleh Anna Fifield, mantan jurnalis Financial Times. Dia diklasifikasikan sebagai sangat gemuk.

Tetapi ada batasan kemampuan mata-mata untuk mengumpulkan lebih banyak data bahkan dalam perjalanan itu. Kondisi kesehatan sang pemimpin sangat dijaga ketat sehingga saat bepergian ke luar negeri, dia menggunakan toilet khusus sehingga sampel tidak bisa diambil oleh agen asing, kata Fifield.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: