Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal BUMN Masuk ke Bisnis Internet, Ekonom: Wajar Saja, Potensinya di Masa Pandemi Sangat Besar

Soal BUMN Masuk ke Bisnis Internet, Ekonom: Wajar Saja, Potensinya di Masa Pandemi Sangat Besar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hingga sejauh ini, ada tiga perusahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merambah ke bisnis internet, yaitu PLN, PGN, dan Jasa Marga. Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda, wajar jika BUMN juga turun ke bisnis internet karena potensi di sektor tersebut sangat besar, terutama di masa pandemi.

"Kalau bagi perusahaan, ketika di tengah pandemi seperti ini sangat menguntungkan sekali kalau bisnis internet. Terlebih untuk penggunaan internet, masyarakat Indonesia kan getol banget," ujarnya saat dihubungi Warta Ekonomi, Rabu (7/7/2021).

Baca Juga: Masuknya BUMN ke Sektor Bisnis Internet Dinilai Bikin Pasar Jadi Makin Kompetitif

Dia menjelaskan 58 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi internet selama 2-8 jam per hari. Kemudian, sekitar 20 persen masyarakat Indonesia menggunakan internet lebih dari 8 jam per hari.

"Itu gambaran kasar pengguna internet itu seperti apa, dan itu sangat menguntungkan bagi siapapun, termasuk dari sisi perusahaan BUMN," lanjutnya.

Akan tetapi, menurutnya, BUMN akan menghadapi tantangan karena pada dasarnya bisnis internet bukan merupakan bisnis utama mereka. Karena beberapa perusahaan BUMN yang turut menghadirkan layanan internet bukan perusahaan sektor teknologi komunikasi.

"Itu kan bukan core bisnis mereka. Mereka harus ada konsekuensi keuntungan ke core bisnis mereka seperti apa," papar Huda.

Menurutnya, di antara ketiga perusahaan BUMN yang terjun ke bisnis internet, perusahaan yang paling relevan adalah PLN.

"Karena sektor listrik itu sangat erat kaitannya dengan teknologi informasi," jelasnya.

Huda melihat tiang yang dimiliki PLN sebenarnya juga bisa disewakan ke pelaku swasta, sehingga para pelaku swasta memiliki kesempatan untuk mengembangkan bisnis mereka.

"Apabila PLN fokus saja ke listriknya ya agak mahal juga. Tapi mereka kayaknya mau memanfaatkan itu (tiang kabel) untuk bisnisnya. Kayak semacam mengambil keuntungan dari sisi pandemi," tuturnya.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisnis internet memiliki peluang yang sangat besar di tengah situasi pandemi. Oleh sebab itu, Huda mengasumsikan PLN lebih memilih memanfaatkan tiang kabelnya untuk terjun langsung ke sektor bisnisnya daripada disewakan ke pihak lain.

"Di peluang yang sangat besar ini akhirnya PLN turun juga ke bisnisnya. 'Daripada harus saya sewakan ke perusahaan lain, lebih baik tiang ini saya gunakan untuk jaringan saya sendiri'," terang Huda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: