Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kritik Jokowi dan Mbak Puan, Rektorat Unnes Protes Kelakuan BEM: Jangan Sampai Berhadapan dengan PDI

Kritik Jokowi dan Mbak Puan, Rektorat Unnes Protes Kelakuan BEM: Jangan Sampai Berhadapan dengan PDI Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

Kemudian, Rektor Unnes Fathur Rokhman juga menghubungi Ketua BEM melalui WA untuk mencabut postingan tersebut.

Baca Juga: BEM Unnes Senggol Puan Maharani, Politikus PDIP Meradang: Memalukan...

"Mas mohon dipertimbangkan matang-matang dg nuranimu. Unggahan ini bernuansa penghinaan dan pelecehan agama. Sebagai Rektor saya minta Ketua BEM UNNES untuk menurunkannya. Mohon unggahan yang edukatif," pesan Rektor.

Menurut dia, ketiga pesan tekanan tersebut berlebihan dan diluar akal sehat. Pasalnya, kritik mereka berbasis data dan dapat dipertanggungjawabkan.

"BEM KM UNNES menegaskan bahwa apa yang BEM lakukan adalah bagian dari kebebasan berekspresi dan kebebasan akademik yang dilindungi oleh konstitusi dan Undang-Undang. Bahkan , kritikan itu bersifat sangat wajar dalam tradisi negara demokrasi," tegas dia.

Adapun akun instagram @bemkmunnes juga mendadak hilang diduga diretas usai mengkritik Presiden Joko Widodo, Wapres Maruf Amin, dan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Ia pun merasa prihatin dengan kondisi seperti ini sebab kritik disampaikan maka akan berlanjut dengan tindakan represif baik langsung maupun secara digital.

"Negara ini sedang tidak baik-baik saja, negara ini harus dirawat dengan perlawanan," ujarnya.

Sebelumnya, BEM UNNES ikut memberikan gelar secara digital kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Pihak BEM memberikan gelar tersebut dalam rangka mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua DPR RI.

"BEM KM UNNES melakukan aksi digital melalui unggahan Sosial Media Instagram dalam rangka kritik terhadap Rezim Pemerintahan Jokowi dan DPR yang diketuai oleh Puan Maharani," tulis BEM Unnes, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/7/2021). 

Menurut dia, seharusnya Ma'ruf Amin selaku Wapres berperan membantu Presiden Jokowi yang dinilai tidak mampu mengendalikan krisis pandemi Covid-19.

Diketahui juga, dalam postingan tersebut, terdapat foto Presiden Jokowi dengan gelar The King of Lip Service, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan gelar The King of Silent, dan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dengan sebutan The Queen of Ghosting.

Ia mengatakan, gelar kepada Ma'ruf Amin lantaran eksistensinya dalam publik tidak begitu terlihat. Bahkan, pihaknya tidak memberikan jawaban yang lugas soal Covid-19 ini. 

Karena itu, BEM KM Unnes menduga bahwa masyarakat sudah bisa menilai kinerja Wapres yang selama ini terkesan absen dan diam.

"Anehnya, dalam beberapa kali memberikan tanggapan di muka publik, ia justru hanya terkesan sebagai legitimator kebijakan pemerintah dengan argumentasi dan klaim yang amat bias agama dan identitas, yakni agama Islam," tulisnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: