Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang Indonesia yang Putus Asa Mencari Oksigen Jadi Sorotan Media Asing

Orang Indonesia yang Putus Asa Mencari Oksigen Jadi Sorotan Media Asing Kredit Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ridho Milhasan yang berusia 17 tahun pada Rabu (7/7/2021) mengambil tindakan sendiri untuk pergi mencari tabung berisi oksigen. Dia melakukannya karena sang bibi mulai terengah-engah di rumahnya setelah terinfeksi COVID-19.

The Associated Press pada Kamis (8/7/2021) melaporkan, setelah pamannya mengambil tangki kosong dari seorang teman, Milhasan menemukan stasiun pengisian oksigen di Jakarta selatan. Dia menunggu dalam antrean panjang bersama orang lain yang juga sangat membutuhkan. Dia akhirnya muncul dengan penuh kemenangan setelah tiga jam menunggu dan kembali dengan persediaan yang dia butuhkan.

Baca Juga: Penambahan Kasus Masih Terjadi, Pemerintah Amankan Ketersediaan Oksigen

“Bibi saya sangat membutuhkan oksigen ini. Pandemi ini semakin mengerikan,” katanya sebelum mengikatkan wadah oksigen ke skuter kecilnya.

Di seluruh Indonesia, virus corona kembali menyebar dengan cepat. Hari Rabu adalah hari paling mematikan di negara itu sejak dimulainya pandemi dengan 1.040 kematian yang dilaporkan. Rumah sakit meledak melebihi kapasitas dan pasokan oksigen hampir habis, membuat orang-orang seperti Milhasan melakukan apa yang mereka bisa untuk merawat teman dan kerabat yang sakit di rumah.

Dalam kasus Milhasan tidak ada pilihan lain —pamannya mencoba membawa bibinya ke beberapa rumah sakit di Jakarta setelah dia dinyatakan positif COVID-19, tetapi ditolak dan disuruh mencari tangki oksigen dan membantunya di rumah.

“Pasien COVID-19 kesulitan mendapatkan pelayanan medis yang layak. Sekarang mereka harus menemukan oksigen mereka sendiri,” kata Milhasan kepada AP.

Selama dua minggu terakhir, rata-rata kasus baru harian di Indonesia meningkat lebih dari dua kali lipat dari 4,72 kasus baru per 100.000 orang pada 22 Juni menjadi 9,85 pada 6 Juli. Kematian harian telah meningkat dari 0,11 menjadi 0,20 per 100.000 orang.

1000.jpeg

Terlepas dari tindakan penguncian baru dan janji dari pemerintah untuk menyediakan lebih banyak tempat tidur dan persediaan rumah sakit, tidak ada indikasi tren itu melambat.

“Ini adalah masa kritis kami selama dua minggu ke depan,” kata Luhut Binsar Pandjaitan, menteri pemerintah yang bertanggung jawab atas respons pandemi Indonesia, kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).

Dia berjanji untuk bergerak cepat untuk menyediakan lebih banyak tempat tidur rumah sakit, peralatan kesehatan, dan oksigen.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: