Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tawarkan Saham ke Publik, Bukalapak Jadi Unicorn Indonesia Pertama yang Melantai di BEI

Tawarkan Saham ke Publik, Bukalapak Jadi Unicorn Indonesia Pertama yang Melantai di BEI Kredit Foto: Bukalapak

Tumbuh dan Berkembang

Selama 11 tahun perkembangannya, Bukalapak memiliki model bisnis yang terbukti sehat. Pada 2020, total processing value (TPV) perseroan mencapai RP 85 triliun. Hingga 31 Desember 2020, jumlah pengguna yang terdaftar sebanyak 104,9 juta. Adapun dari TPV tersebut, sekitar 70% transaksi berasal dari kota-kota di luar wilayah tier 1. Ini bukti dari fokus Bukalapak dalam hal pemerataan ekonomi nasional.

Bukalapak pun bertumbuh dengan performa finansial yang terus meningkat, strategi bisnis yang efektif, dan didukung oleh potensi pasar yang besar. Dari 2018 hingga 2020, rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) pendapatan perseroan mencapai 115%. Pada 2020, pendapatan Bukalapak sebesar Rp 1,35 triliun. Tahun ini, Bukalapak terus berkembang menjadi perusahaan teknologi yang tidak hanya memberikan manfaat bagi UMKM secara online, tapi juga melalui platform dan layanan offline.

Perseroan memiliki rekam jejak program online to offline (O2O) yang dikenal dengan nama Mitra Bukalapak yang telah terbukti menunjukkan hasil yang bertumbuh secara signifikan. Pertumbuhan pendapatan mitra Bukalapak dari 2018 hingga 2020 lebih dari 1.200%.

Berdasarkan riset Frost & Sullivan, Bukalapak merupakan platform e-commerce yang paling banyak memiliki jaringan mitra di Indonesia. Tahun lalu, sekitar 27% dari TPV Bukalapak berasal dari mitra. Per akhir Desember 2020, jumlah mitra yang terdaftar sebanyak 6,9 juta dengan pertumbuhan penjualan per mitra setelah bergabung mencapai tiga kali lipat, berdasarkan estimasi internal perusahaan.

Melalui IPO, Bukalapak ingin melibatkan lebih banyak masyarakat untuk mendukung perkembangan perusahaan lokal dalam memajukan perekonomian bangsa. Sebagai perusahaan All-Commerce, Bukalapak melayani inti dari ekonomi konsumen Indonesia yang terdiri atas physical products, virtual products, SaaS, dan financial inclusion.

Baca Juga: Masuk Bursa Akhir Juli, Ini Jadwal Lengkap Rencana Penjualan Saham Bukalapak!

Platform All-Commerce tersebut menjadi salah satu kekuatan kompetitif yang dimiliki Bukalapak. Selain itu, kepemimpinan pasar yang semakin nyata di pasar ritel mikro offline juga menjadi kekuatan  Bukalapak. Di samping itu, Bukalapak merupakan pemain All-Commerce yang sukses dari inisiatif O2O, memiliki komitmen yang kuat untuk memimpin dalam hal teknologi, dan pertumbuhan yang menuju profitabilitas.

Tim manajemen Bukalapak juga didukung oleh pemegang saham dengan kepentingan strategis yang selaras, mampu mendorong manfaat sosial bagi mitra dan komunitas Bukalapak, serta memiliki peluang yang sangat besar untuk e-commerce Indonesia dan pasar ritel mikro offline. 

“Saya mengapresiasi kinerja perusahaan dan mendukung langkah manajemen untuk melakukan IPO Penawaran Umum Perdana Saham di tahun ini. Kami yakin, sebagai All Commerce ekosistem digital, Bukalapak dapat menjadi salah satu perusahaan publik dengan kinerja terbaik. Dengan menggabungkan bisnis offline dan online, saya yakin tingkat pertumbuhan perusahaan ini akan lebih optimum,” ujar Presiden Komisaris Bukalapak, Bambang Brodjonegoro yang disampaikan secara tertulis.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: