Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selamatkan Pasien Covid-19, Satgas: Deteksi Dini Harus Masif!

Selamatkan Pasien Covid-19, Satgas: Deteksi Dini Harus Masif! Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan bahwa deteksi dini yang masih harus diupayakan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Deteksi dini yang dimaksud ialah melalui testing (pemeriksaan).

Wiku menegaskan, kuantitas testing di Indonesia memang sudah melebihi standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Meskipun begitu, testing harus masif sehingga laju penambahan kasus dapat ditekan dan berdampak pula pada penurunan angka kematian akibat Covid-19.  Baca Juga: Do & Dont Sebelum dan Sesudah Vaksinasi Covid-19 | Infografis

Diketahui, 31 dari 34 provinsi di Indonesia kini mengalamai kenaikan persentase kasus aktif. Sementara itu, 9 provinsi terpantau mengalami kenaikan persentase kematian, dan 29 provinsi mengalami penurunan kesembuhan. Baca Juga: BRI Kerahkan Teras BRI Kapal untuk Sukseskan Vaksinasi di Kepulauan Maluku

"Kenaikan persen kematian menunjukkan dalam satu minggu terakhir, kenaikan kematian yang terjadi lebih signifikan dibandingkan kesembuhan," pungkas Wiku pada dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 9 Juli 2021.

Lebih rincinya, pada persentase kematian di 9 provinsi tersebut mulai dari Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Gorontalo, DI Yogyakarta, Bengkulu, Kepulauan Riau, Jambi dan Kalimantan Barat. Kematian yang meningkat akibat keterlambatan penanganan atau perburukan yang tidak dipantau saat isolasi mandiri. Karenanya penting peran pemerintah dalam meningkatkan pemantauannya sehingga dapat cepat menangani apabila kondisi pasien memburuk. 

Untuk itu, upaya deteksi dini yang dilakukan pemerintah daerah melalui pemeriksaan atau testing harus diupayakan secara masif. Dan kabar baiknya, angka testing nasional kini sudah melebihi standar WHO dengan jumlah pemeriksaan per 1000 penduduk per minggu mencapai 252,78%, dengan jumlah PCR sebanyak 380.480 (52%), antigen sebanyak 363.399 (48%).

Angka ini menunjukkan upaya testing terus mengalami peningkatan. Namun yang perlu diingat bahwa pemeriksaan ini, harus terus diupayakan secara merata di seluruh provinsi di Indonesia. Pemerintah terus berupaya memasifkan testing sehingga kasus positif dapat lebih banyak teridentifikasi dan segera ditangani. 

Dimohon seluruh Pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan kementerian kesehatan dalam mendata dan melaporkan cakupan testing diwilayahnya masing-masing. Pastikan cakupan testing di wilayahnya masing-masing  telah melebihi standar WHO dengan memperhatikan positivity rate di wilayahnya masing-masing.

"Dimasa seperti saat ini, di mana kasus sedang meningkat tajam, testing salah satu hal yang harus dikejar. Masifkan testing, utamanya pada orang bergejala dan kontak erat," pungkas Wiku.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: