Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jakarta International Stadium Bakal Sejajar dengan Stadion Milik Real Madrid

Jakarta International Stadium Bakal Sejajar dengan Stadion Milik Real Madrid Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) ("Jakpro") dan Forum Insinyur Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FIM-PII) mengadakan webinar yang membahas teknologi lifting atap proyek Jakarta International Stadium (JIS).

Webinar ini merupakan salah satu dari tiga rangkaian kolaborasi antara Jakpro dan FIM-PII dalam mewujudkan sosialisasi dan publikasi pembangunan konstruksi JIS.

Tiga rangkaian diisi dengan tema berbeda yang menyasar kepada para akademisi, praktisi konstruksi, mahasiswa, karyawan Jakpro dan masyarakat umum.

Direktur Proyek JIS Iwan Takwin mengatakan, pembangunan JIS merupakan amanah Pemprov  DKI Jakarta kepada Jakpro untuk membangun dan mengelola kawasan olahraga terpadu JIS yang diperuntukkan untuk ruang publik.

Pembangunan JIS dimulai sejak 2019, namun seiring berjalan waktu banyak tantangan yang dihadapi mulai dari target penyelesaian yang ketat hingga kemunculan pandemi di kuartal pertama tahun lalu.

Meski demikian, berbagai tantangan ini memacu Jakpro bersama KSO pelaksana proyek maupun  stakeholders lainnya untuk terus berinovasi, improvisasi, dan kolaborasi agar pembangunan JIS  dapat terlaksana dan tuntas sesuai target.

"Jadi teman-teman di lapangan seperti konsultan, kontraktor terus berkolaborasi mencari jalan keluar dari tantangan ini,” ujarnya ketika menjadi Opening Remarks di acara webinar dengan topik seminar daring “Jakarta International Stadium: Teknologi Lifting Rangka Atap 3.900 ton”.

Terlebih lagi, Iwan menambahkan, pembangunan JIS merupakan proyek strategis di Jakarta bahkan Indonesia. Itu sebabnya, strategi pelaksanaan pembangunannya pun harus dengan terobosan strategi yang besar. Misalnya saja, selama pembangunan JIS, Jakpro memanfaatkan digitalisasi.

Hal ini merupakan inovasi Jakpro untuk lebih efektif, efisien dan transparan di setiap proyek yang dikerjakan termasuk soal pemantauan real time hingga sistem Building Information Modeling (BIM).

Dengan digitalisasi ini, dokumentasi pembangunan JIS dari proses perencanaan, eksekusi, hingga pemeliharaan dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Dengan berkembangnya teknologi, Jakpro meyakini bahwa perusahaan merupakan pelopor BUMD pertama yang menggunakan BIM atau salah satu teknologi di bidang AEC (Architecture, Engineering dan Construction) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi di dalam proyek pembangunan ke dalam model 3 dimensi.

Selain itu, pembangunan JIS pun mencetak sejarah bagi dunia kontruksi maupun infrastruktur di  Indonesia. Sebab, dirancang dan dibangunnya rangka atap baja dengan berat 3.900 ton dan  bentang terbesar di Asia bahkan dunia, dirakit di bawah dan diangkat secara bersamaan untuk menjadi atap JIS.

"16 titik harus diangkat secara sinkron secara computerized setiap 5 mm hingga mencapai 96 meter,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto mengapresiasi  capaian rangkaian pengangkatan rangka atap JIS yang sudah berhasil. Menurutnya, hal ini  merupakan karya monumental teknik sipil di Indonesia yang menuntut keahlian dan  profesionalisme tingkat tinggi.

"Ini momen bersejarah karena JIS termasuk 10 stadion terbesar di Dunia, paling tidak menurut Media Daily Mail yang berbasis di Inggris,” ujarnya.

Bahkan, menurut Heru, JIS sejajar dengan stadion Santiago Bernabeu milik klub Ibukota Spanyol  Real Madrid lantaran struktur buka tutup atap yang mirip. Menariknya, Santiago Bernabeu juga  tengah direnovasi.

Bedanya, pengangkatan atap stadion Santiago Bernabeu, di Madrid hanya  seberat 700 ton dan dilakukan secara bertahap.

"Artinya struktur space truss roof JIS yang bisa buka tutup merupakan terbesar dan terberat di Asia bahkan dunia. Ini heavy lifting menjadi capaian terbaik insinyur Indonesia,” jelasnya. 

Dalam webinar ini para narasumber yang terdiri dari M.Rizky Fauzi, Manajer Konstruksi Proyek  Jakarta International Stadium dan Arga Frandsiska, Manajer Proyek PT Wika Industri dan  Konstruksi memaparkan tentang proses lifting rangka atap seberat 3.900 ton sepanjang 270 meter ini sanggup diangkat hingga ketinggian 70 meter secara bersamaan.

Harapannya, webinar kolaborasi ini bisa menjadikan JIS sebagai obyek pembelajaran bagi dunia  konstruksi maupun menjadi kajian akademik di Fakultas Teknik di Indonesia. Dengan begitu,  pembangunan JIS akan menjadi benchmark pembangunan stadion di Indonesia pada masa depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: