Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Top! Produksi Perikanan Meroket di Tengah PPKM Darurat

Top! Produksi Perikanan Meroket di Tengah PPKM Darurat Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat produksi perikanan tangkap di pelabuhan perikanan menunjukkan tren positif di tengah masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

Aktivitas di pelabuhan perikanan tetap berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dari sektor kelautan dan perikanan.

Baca Juga: Menteri Trenggono Akan Bangkitkan Produktivitas Sektor Perikanan di Tual

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Muhammad Zaini mengatakan pelabuhan perikanan menjadi titik penting untuk menunjang sektor pangan. Produk perikanan menjadi salah satu  bahan pangan berprotein tinggi untuk menjaga dan memperkuat daya tahan tubuh masyarakat.

"Meski PPKM Darurat dilaksanakan di Jawa-Bali, seluruh pelabuhan perikanan di Indonesia kita terus imbau agar tetap melaksanakan protokol kesehatan. Tidak hanya untuk para pelaku usaha dan nelayan, juga untuk menjaga higienitas produk perikanan hasil tangkapan nelayan," ujarnya.

Salah satu pelabuhan perikanan yang menunjukkan tren positif ialah Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta yang menjadi pelabuhan perikanan di ibu kota. Pada Semester I Tahun 2021, total produksinya mencapai 85.943 ton atau senilai Rp1,782 triliun.

"Di sini kapal perikanan skala industri mendominasi dengan ikan tangkapan untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Produk unggulannya antara lain cumi-cumi, ikan tuna, ikan layang dan ikan cakalang," kata Kepala PPS Nizam Zachman Jakarta,  Bagus Oktori Sutrisno.

Sementara itu, produksi perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan, Jawa Timur juga menunjukkan geliat perekonomian terus berjalan.

Ikan dominan yang didaratkan adalah ikan kurisi, kuniran, kapas-kapas, kakap merah, kerapu, manyung,  swanggi, dan cumi-cumi. Per hari jumlah kapal yang melakukan pembongkaran ikan sebanyak 50 unit dengan rata-rata 100-150 ton ikan didaratkan.

"Pada semester I Tahun 2021, total produksinya mencapai 24.334 ton atau senilai Rp437,17 miliar. Kapal perikanan yang beroperasi di PPN Brondong didominasi ukuran 10-30 GT, meskipun tak sedikit pula kapal nelayan berukuran kurang dari 10 GT," ungkap Kepala PPN Brondong, Ibrahim.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: