Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Haru Biru Kisah Sukses Anak Penjual Kain, Kini Miliki Kerajaan Properti!

Haru Biru Kisah Sukses Anak Penjual Kain, Kini Miliki Kerajaan Properti! Kredit Foto: YouTube/Hermanto Tanoko

Ibunya yang menggelar lapak di Pasar Besar 87 Malang di depan Toko Podo Joyo pun membuat Teguh kenal dengan anak-anak Podo Joyo. Anak-anak Podo Joyo menyarankan Teguh sekolah di tempatnya, lalu ia ditemui dengan kepala sekolah di sana bernama Suster Ferada, Teguh pun diterima kelas 1 SMA.

Usai lulus SMA, Teguh sempat kuliah sebentar tapi tidak lama. Ia kemudian fokus mengais rezeki dengan bekerja. Karirnya dimulai dengan perjalanan yang tak mudah. Ia juga lahir bukan dari keluarga berada. Ibunya hanya memiliki toko kain, dan Teguh bekerja giat membanting tulang untuk membuat ibunya hidup lebih baik.

Karirnya di toko kain membantu toko kecil-kecilan sang ibu dimulai dari terbiasa mencatat pengeluaran-pengeluaran kecil. Pada Januari 1970, setelah diperbolehkan kembali membuka toko, sang ibu menyewa kembali toko di Pasar Besar 87. Teguh pun membantu dan mencatat pendapatan bulanan toko kain tersebut sekitar Rp18 ribu dalam satu bulan.

Sementara itu, biaya belanjanya Rp28 ribu. Sejak Januari hingga Maret, toko kain yang dijalani Teguh dan ibunya selalu merugi Rp10 ribu. Namun, di bulan April mulai mendapatkan keuntungan. Itu karena Teguh memberanikan diri kredit kain kepada instansi-instansi. Sejak kredit barang dagangan, Teguh pun berhasil merasakan keuntungan dan toko nya bertumbuh. Dalam 8 bulan, keuntungannya tembus Rp2 juta. Sementara pengeluaran untuk satu tahun hanya Rp800 ribu.

Pada tahun 1971, keuntungan berlipat tiga kali menjadi Rp6 juta dan Teguh sudah membeli mobil. Pada tahun berikutnya, keuntungan menjadi Rp18 juta. Dan di tahun 1973, mobil Teguh sudah lebih dari satu.

Hingga tahun 1978, Teguh sudah mendapatkan modal yang cukup sehingga bisa memberikan kredit berbagai barang seperti sepeda, sepeda motor, dan lain sebagainya. Segala kebutuhan instansi dan koperasi, selalu diberikan oleh Teguh. Teguh selalu melirik instansi karena pembayaran tidak pernah terlambat. Dari satu instansi yang menaungi 281 sekolah diberikan kredit oleh Teguh. Di tahun ini pula Teguh menikah pada usia 26 tahun.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: