Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada! Taliban Lempar Ancaman ke Rezim Erdogan: Kami Akan Jihad, Jika Afghanistan...

Waspada! Taliban Lempar Ancaman ke Rezim Erdogan: Kami Akan Jihad, Jika Afghanistan... Kredit Foto: Getty Images/AFP/Patrick Semansky
Warta Ekonomi, Islamabad -

Taliban memperingatkan pada Selasa bahwa jika Turki memperluas kehadiran militernya di Afghanistan, kelompok Islam akan melihat pasukan Turki sebagai "penjajah" dan mengobarkan "jihad" terhadap mereka.

Voice of America pada Rabu (14/7/2021) mengatakan, peringatan itu datang di tengah gerakan medan perang baru yang menurut para kritikus menunjukkan bahwa Taliban sedang merencanakan pengambilalihan militer atas Afghanistan yang bertentangan dengan janji perdamaian mereka, meningkatkan prospek perang saudara besar-besaran.

Baca Juga: Pentolan Senior Bilang Taliban Ogah Buka Pertempuran di Afghanistan karena...

Amerika Serikat (AS) telah meminta Turki untuk mengamankan bandara Kabul setelah semua pasukan sekutu Amerika dan NATO ditarik dari negara itu pada akhir bulan depan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Jumat (2/7/2021) tanpa merinci bahwa dia telah setuju dengan Washington tentang "ruang lingkup" tentang bagaimana mengamankan dan mengelola bandara.

Taliban mengutuk kesepakatan itu sebagai "tercela" dan menuntut Turki meninjau kembali keputusannya.

“Kami menganggap tetapnya pasukan asing di tanah air kami oleh negara mana pun dengan dalih apa pun sebagai pendudukan. Perpanjangan pendudukan akan membangkitkan emosi kebencian dan permusuhan di dalam negara kami terhadap pejabat Turki dan akan merusak ikatan hubungan bilateral," kata Taliban.

Keamanan dan kelancaran bandara internasional Hamid Karzai di ibukota Afghanistan sangat penting untuk menjaga misi diplomatik dan organisasi asing yang beroperasi di luar Kabul, di mana ledakan bom Selasa menewaskan sedikitnya empat orang. Permusuhan di tempat lain di Afghanistan juga telah meningkat ke tingkat rekor.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan kepada wartawan setelah rapat kabinet pada Senin malam bahwa Turki menyetujui beberapa poin dengan rekan-rekan AS dalam menjalankan bandara. Dia mengatakan pekerjaan menuju kesepakatan terus berlanjut.

“Jika bandara tidak beroperasi, negara-negara harus menarik misi diplomatik mereka di sana,” kata Akar.

Ratusan tentara Amerika diperkirakan akan tinggal di ibu kota Afghanistan, menjaga kompleks kedutaan besar AS di sana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: