Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnisnya Mati Satu Tumbuh Seribu, Investor Ramai-Ramai Merapat ke Hero Supermarket

Bisnisnya Mati Satu Tumbuh Seribu, Investor Ramai-Ramai Merapat ke Hero Supermarket Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) resmi menghentikan seluruh operasional Giant, perusahaan ritel Indonesia yang pernah berjaya pada masanya. Ibarat pepatah mati satu tumbuh seribu, HERO mencoba peruntungan di bisnis lain yang menggantikan Giant, yakni dengan mendirikan entitas anak perusahaan bernama PT Distribusi Mebel Nusantara (DMN).

GM Corporate Secretary & Legal Strategy HERO, Iwan Nurdiansyah, mengungkapkan DMN didirikan HERO bersama PT Rumah Mebel Nusantara pada 9 Juli 2021. Untuk mendirikan DMN, dana yang digelontorkan sebagai modal dasar senilai Rp11 miliar yang terdiri atas 1,1 juta lembar saham.  Baca Juga: Perusahaan Grup Astra Cari Modal Tambahan Buat Bayar Utang Rp900 Miliar Lebih!

"PT DMN memiliki maksud dan tujuan antara lain untuk melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan besar," ungkapnya dilansir pada Rabu, 14 Juli 2021. Baca Juga: Ibarat Nasi Sudah Jadi Bubur, Rupiah Hari Ini Babak Belur!

HERO meyakini, pendirian entitas anak usaha ini tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, keuangan, dan kelangsungan usaha perusahaan. Seakan turut menyambut positif kabar tersebut, investor terpantau merapatkan diri ke saham HERO.

Merujuk ke RTI, sepanjang perdagangan Rabu, 14 Juli 2021, suntikan dana asing yang masuk ke saham HERO mencapai Rp162,96 juta. Nilai tersebut setara dengan net buy Rp345,96 juta. Harga saham HERO pun ikut terdongkrak 2,21% ke level Rp1.620 per saham. Bahkan, harga saham HERO sempat menyentuh level tertinggi di Rp1.630 per saham.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: