Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tokoh Papua Ini Geram Banget dengan Pernyataan Risma, Sampai Sebut Kata Bunuh

Tokoh Papua Ini Geram Banget dengan Pernyataan Risma, Sampai Sebut Kata Bunuh Kredit Foto: Instagram/Natalius Pigai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan Menteri Sosial Tri Rismaharini mengenai akan memindahkan ASN malas ke Papua memantik kemarahan Natalius Pigai.

Aktivis HAM asal Papua  itu blak-blakan mengatakan bahwa ucapan Risma itu bisa membuat rakyat Papua makin marah.

Baca Juga: Ngamuk atas Pernyataan Risma, Pigai: Lihat Saja Kabinet Jokowi Putra Papua Tak Ada, Itu Rasis!

Dalam pesan singkat kepada JPNN, Rabu (17/7), Natalius Pigai mengatakan hal-hal itu semacam itu yang menyulut kebencian masyarakat Papua terhadap orang dari Jawa.

"Harap maklum kalau orang Papua benci suku orang Jawa sampai OPM ancam bunuh orang Jawa di Papua," kata dia.

Natalius lantas menyebutkan bahwa apa yang dikatakan Risma itu termasuk rasis. Namun sayangnya, Presiden Joko Widodo menurutnya cenderung mendiamkannya saja.

"Sementara Jokowi selalu diam atau dia juga pendukung rasisme? Konflik di Papua itu konflik rasialisme dan itu sudah lama dipelihara kekuasaan di Jawa," lanjutnya.

Menurut mantan anggota Komnas HAM itu, masyarakat Papua selalu menjadi korban rasisme. Hal itu pula yang membuat terjadi konflik di wilayah paling timur di Indonesia itu.

Selain itu, Natalius Pigai melihat tidak adanya orang Papua yang duduk di kabinet Jokowi adalah cerminan dari rasisme itu sendiri. 

"Ideologi mereka adalah ideologi kebencian dan rasialisme dan aparteit. Lihat saja kabinet Jokowi Putra Papua tidak ada, Itu Rasis dan apartheid," jelasnya.

Kemudian, dia juga mengklaim bahwa sumber daya alam di Papua telah diambil demi pembangunan infrastruktur di Jawa. "

Emas, perak, uranium, plutonium kau rampok terus, bikin gedung-gedung pencakar langit dilapisi emas, jembatan tanpa sungai melintasi metropolitan Jawa,” katanya.

Natalius Pigai pun mengingatkan bahwa harkat dan martabat orang Papua tidak akan pernah bisa dirampok.

Diketahui, Mensos Risma pada Selasa (13/7) murka kepada ASN yang dia anggap tidak tidak serius bekerja mengelola  dapur umum Wyata Guna Bandung Jawa Barat. Lantaran marah, ia pun mengluarkan kalimat mengenai memindahkan ASN yang tak bevus bekerja ke Papua "Saya enggak bisa pecat orang, tapi saya bisa pindahin ke Papua," tegas Risma, Selasa lalu .

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: