Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkat Keterisian Melebihi Standar WHO, Wisma Atlet Prioritaskan Pasien Gejala Sedang Hingga Parah

Tingkat Keterisian Melebihi Standar WHO, Wisma Atlet Prioritaskan Pasien Gejala Sedang Hingga Parah Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

RSDC Wisma Atlet sebagai salah satu fasilitas pusat penanganan pasien Covid-19 dalam beberapa minggu ini terus mengalami penambahan pasien. Karena itu, kini tingkat keterisian tempat tidur rawat inap di Wisma Atlet melebihi 60 persen sebagai batas standar WHO.

"Per hari ini jumlah pasien sudah mencapai 6.254 pasien. Ini sudah melebihi kapasitas RS. Kami tetap berupaya untuk melakukan sebaik-baiknya. Berapa pun fasilitas yang diberikan untuk isolasi kalau tidak dikelola dengan baik, maka hilirnya jadi tidak baik," ujar Mintoro Sumego, Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet, Kamis (15/7/2021).

Baca Juga: Fakta Vaksin Covid-19 Berbayar di Kimia Farma | Infografis

Mintoro mengungkapkan, semula RSDC Wisma Atlet hanya memiliki kapasitas sebesar 5.000 kamar. Karena saat ini jumlah pasien terus mengalami peningkatan, pihak menaikkan kapasitasnya menjadi 7.800 kamar. Sementara, pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet dalam sehari rata-rata sembuh berada dalam kisaran 200-300 orang.

Karena itu, selama ini ia terbantu dengan adanya layanan Call Center Posko Covid. Melalui layanan tersebut, pasien-pasien yang datang ke RSDC merupakan pasien-pasien yang sudah dalam kondisi gejala sedang sampai parah berdasarkan rujukan dari puskesmas atau layanan kesehatan dalam tingkat desa maupun kecamatan.

Melalui Call Center, kemudian akan dapat dipetakan pasien mana saja yang berada kondisi gejala awal, menengah, hingga parah. Selain dapat dipetakan melalui Call Center, pasien akan mendapat lokasi rujukan berikutnya berdasarkan kondisi yang dialami.

Karena itu, dia menyambut positif penambahan fasilitas pusat penanganan pasien Covid-19 seperti Wisma Nagrak dengan kapasitas 2.000-an tempat tidur, Wisma Pasar Rumput dengan kapasitas 7.000-an kamar tidur, dan Asrama Haji.

"Nantinya, pasien dengan gejala ringan bisa ditempatkan di Wisma Nagrak dan lainnya sehingga proses penyembuhan berdasarkan klasifikasi kondisi gejala dapat dilakukan secara fokusnya," jelasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: