Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eng-Ing-Eng, Bukti Menteri-Menteri yang Berkhianat Sama Jokowi Terbongkar! Mereka Ketawa-tawa

Eng-Ing-Eng, Bukti Menteri-Menteri yang Berkhianat Sama Jokowi Terbongkar! Mereka Ketawa-tawa Kredit Foto: Antara/BPMI Setpres/Lukas

Kemudian dia pun menyarankan agar pemerintah, terutama Presiden Jokowi menghukum atau melakukan penertiban terhadap kedua menteri tersebut. 

“Tolong ditertibkan manusia-manusia enggak berguna ini. Bikin rakyat jadi enek ngeliatnya,” imbuhnya.

Baca Juga: 'Salahkan' Pemerintahan Jokowi, Rocky Gerung: Orang Meninggal Bukan karena Covid-19, tapi...

Terlihat dalam video yang diunggah, momen ketika dua menteri Jokowi berkunjung ke AS, yakni Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan, M. Lutfi.

Mereka mengunjungi langsung New York, Amerika Serikat, pada Rabu, 14 Juli 2021, bahkan keduanya tampak tak memakai masker.

Dalam foto juga video pendek yang viral di kalangan terbatas, Bahlil dan Lutfi tampak ditemani oleh Ketua Umum BPP Hipmi, Mardani H. Maming, dan mantan anggota DPR Demokrat, Michael Wattimena.

Tidak terpuji dan menyakiti perasaan rakyat Indonesia

Hal ini sontak menimbulkan reaksi keras dari sejumlah kalangan masyarakat termasuk di media sosial, lantaran di tengah Indonesia dilanda kesulitan pandemi Covid-19, keduanya malah tampak bersenang-senang di Negeri Paman Sam.

Direktur Kajian Politik Nasional, Adib Miftahul menilai kelakuan kedua menteri Presiden Jokowi tersebut sangat tidak terpuji dan tentunya menyakiti perasaan rakyat Indonesia.

Adib menyayangkan sikap kedua pejabat tersebut. Padahal pertemuan diplomasi dengan AS bisa dilakukan secara daring.

“Ya atas nama ‘Sense of Crisis’, sama – sama merasakan penderitaan rakyat. Atas nama skala prioritas berarti bisalah. Kalau bisa online kenapa tidak. Atas nama extra ordinary harusnya tunda dulu kunjungan-kunjungan kerja. Seolah-olah rakyat lagi sengsara. Tetapi pejabatnya, malah tertawa riang bahagia,” ujarnya.

Akademisi dari UNIS Tangerang ini, meminta kepada pembantu di Kabinet Jokowi ini, harus mengingat apa yang menjadi ucapan Jokowi mengenai “Sense Of Crisis”.

“Saya kira evaluasinya adalah, bahwa para pembantu Presiden dan pejabat harus ingat apa kata Jokowi dulu. Harus punya Sense Of Crisis yang sama. Punya pemahaman extra ordinary. Itu harusnya diyakini betul apa yang dikatakan oleh Jokowi. Kalau mereka gagal menterjemahkan itu, saya kira omongan Jokowi tak ada gunanya,” tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: