Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bagaimana Kita Tahu Benar-benar Sembuh dari Corona dan Tak Akan Menulari Orang Lain? Simak Pakar...

Bagaimana Kita Tahu Benar-benar Sembuh dari Corona dan Tak Akan Menulari Orang Lain? Simak Pakar... Kredit Foto: Pixabay/Cromaconceptovisual

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan hasil tes antibodi SARS-CoV-2 tidak seharusnya dijadikan patokan untuk mengevaluasi tingkat kekebalan imun seseorang terhadap COVID-19, terutama setelah menerima vaksin. Ini karena penelitian lebih lanjut masih harus dilakukan.

Menurut dr Ning, ketika divaksinasi, kekebalan yang diharapkan muncul tidak hanya antibodi, melainkan juga kekebalan sel. Walau tidak kalah pentingnya, kekebalan sel tidak dapat diukur, berbeda dengan antibodi. Namun, belum ada kepastian mengenai berapa batas antibodi yang dapat dibilang protektif untuk COVID, kata dr Ning. "Apakah kalau semakin tinggi terlindungi? Belum tentu juga," katanya.

"Sepuluh itu juga sudah protektif. Cuma sepuluh itu sudah protektif untuk Hepatitis B, dan proteksinya bisa 10 sampai 15 tahun."

Jadi, tes antibodi tidak seharusnya membuat seseorang menyimpulkan apakah mereka sudah cukup terlindungi. "Siapa tahu nanti kalau sudah diteliti ternyata [untuk COVID] kita cuma butuh titer yang 10 saja. Yang 200, 300, 10 ya sama-sama terlindungi."

Jangan lupa juga baca penjelasan soal kenapa sudah divaksinasi masih bisa tertular, benarkah obat yang banyak disebutkan di grup WhatsApp bisa menyembuhkan COVID, danbahayanya menyebarkan informasi COVID bagi keselamatan keluarga.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: