Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Senior AHY di Militer Semprot Caleg Gagal PDIP Dewi Tanjung, Jangan Bangunkan Macan Tidur

Senior AHY di Militer Semprot Caleg Gagal PDIP Dewi Tanjung, Jangan Bangunkan Macan Tidur Kredit Foto: Instagram/Dewi Tanjung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mayor (Purn) Muhammad Saleh Karaeng Sila, angkat bicara soal postingan Caleg gagal PDIP dari Bogor Dewi Tanjung yang menyerang Annisa Pohan, istri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Mantan pelatih terbaik batalyon Raider, yang memilih pensiun dini itu menegaskan, tidak ada yang salah dengan stateman Annisa Pohan.

Baca Juga: Di Balik Lahirnya Universitas Pertahanan, Ternyata Ada Andika Perkasa dan AHY yang Ikut Terlibat

Salah satu yang pernah dia latih adalah Panglima Divisi Infanteri Kostrad Mayjen TNI Kunto Wibowo, putra mantan Wapres Try Soetrisno

“Apa yang disampaikan Annisa Pohan ini hanya mengingatkan Pemerintah, agar jangan menjual vaksin pada rakyat,” kata Saleh dalam rekaman video yang diunggah di kanal Youtube MPS.

Gayung bersambut,  Presiden Jokowi pun akhirnya membatalkan program vaksin gotong royong individu atau vaksin berbayar, pada Sabtu (16/7), empat hari setelah Annisa mencuit. 

Semula program ini akan digelar di seluruh klinik Kimia Farma dengan biaya hampir Rp. 900 ribu untuk dua kali vaksin, termasuk layanan. Kimia Farma memungut 20 persen  marjin keuntungan dari vaksin dan 15 persen marjin keuntungan dari layanan dari program ini.

Karena Dewi Tanjung juga menyebut-nyebut nama AHY dan mempertanyakan kemampuannya. Saleh, sebagai senior AHY di Akmil, mengingatkan, bahwa AHY itu cerdas, lulusan terbaik. 

"(Peraih) Adhi Makayasa (gelar bagi lulusan terbaik Akmil -red) di angkatannya. Dia terbaik diantara kawan-kawan seangkatannya pada masa itu,” tegasnya.

Dengan logat Sulawesi yang kental, Saleh menegaskan, “Adik saya ini rela mengorbankan nyawanya untuk membela tanah air. (Dia) ke Libanon (sebagai anggota pasukan perdamaian), rela mengorbankan nyawanya untuk membela nama baik negara ini, memimpin pasukan ke sana.” 

Saleh mengimbau, “Tolonglah jangan bangunkan Macan-macan Tidar di negeri ini. Kami sudah capek perang melawan musuh-musuh negara dulu. Kami sekarang ingin membangun negara. Saya sudah capek perang, masak saya sekarang ini masih harus mencari-cari yang kayak gini-gini lagi seperti ini dengan rakyat sendiri.” 

Dewi Tanjung (41) sempat maju menjadi caleg dari PDIP tapi gagal. Ia hanya bisa memperoleh tujuh ribu suara pada Pemilu 2019. Pada tahun yang sama ia dilaporkan pada polisi karena membuat tuduhan palsu atas penyidik KPK Novel Baswedan.

Waktu itu, Dewi menuduh Novel Baswedan berpura-pura kena siraman air keras. 

Ahli hukum pidana dari Universitas Trisakti Jakarta Abdul Ficar Hadjar mengatakan, Dewi Tanjung bisa dikenakan Pasal 220 KUHP tentang laporan palsu. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: