Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Santai Diserang Kanan-Kiri, Mahfud MD: Terima Kasih, Artinya...

Santai Diserang Kanan-Kiri, Mahfud MD: Terima Kasih, Artinya... Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono

Soal kritikan yang menyebut Mahfud santai dan tak kerja, Mahfud membantahnya. Kata dia, selama PPKM Darurat, ia tetal bekerja seperti biasa, memimpin sejumlah rapat. Bahkan sebagian rapat baru kelar sampai pukul 10 malam.

Terakhir, katanya, ia memimpin rapat lintas kementerian/lembaga membahas strategi media dan pengamanan G20 Presidency yang akan berlangsung 2022 mendatang. “Ini kan masih ada Covid-19. Jadi mulai dibahas sekarang segala skenarionya,” katanya.

Tidak semua menyerang Mahfud, ada juga yang membelanya. Misalnya, Wakil Ketua Komisi II DPR Fraksi PKB, Luqman Hakim. Ia malah mengritik pihak-pihak yang menyerang Mahfud. Kata dia, Mahfud tak salah menonton sinetron itu. Karena, dia nontonnya juga di malam hari.

“Nah, kalau Pak Mahfud nongkrong di kafe ketika PPKM Darurat masih berlaku sekarang ini, tentu masalah besar,” kata Luqman.

Menurut dia, Mahfud memberikan contoh baik. Lantaran sedang tidak ada kegiatan akibat pandemi bisa mencari hiburan sebagai ikhtiar meningkatkan imunitas. Bahkan, Mahfud malah berbagi pengetahuan hukum yang bermanfaat bagi banyak orang. Serta meluruskan substansi hukum yang kurang tepat di dalam sinetron yang ditonton banyak pemirsa itu. “Jadi tidak usah lebay-lah!,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengangkat topi dengan sikap terbuka yang disampaikan Mahfud. Hanya saja, kata dia, Mahfud harus menyadari cuitan soal sinetron tersebut telah menimbulkan kesan negatif.

Soalnya, kesan yang muncul pertama adalah santai, padahal sedang dalam kondisi sangat darurat.

Ray mengatakan, masih banyak waktu yang bisa dipergunakan seorang Menko Polhukam ketimbang menonton sinetron. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: