Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Main, Bashar Al-Assad Jadi Presiden Suriah untuk Jabatan Keempat

Bukan Main, Bashar Al-Assad Jadi Presiden Suriah untuk Jabatan Keempat Kredit Foto: Antara/SANA/Handout via REUTERS

Dengan slogan kampanyenya, 'Harapan melalui kerja', Assad telah menempatkan dirinya sebagai satu-satunya arsitek rekonstruksi yang realistis. Dalam pidatonya, dia mengatakan fokusnya kini adalah membebaskan daerah-daerah yang masih di luar kendali pemerintah dan meningkatkan ekonomi dan mata pencaharian masyarakat.

Setelah serangkaian kemenangan melawan jihadis dan pemberontak dengan dukungan utama dari sekutu Rusia dan Iran, pasukan pemerintah saat ini menguasai dua pertiga wilayah Suriah. Bekas afiliasi al-Qaida Suriah menjalankan benteng oposisi Idlib di barat laut, di mana pemberontak yang didukung Turki juga hadir.

Gencatan senjata Turki-Rusia sebagian besar telah diadakan di Idlib sejak Maret 2020, setelah menghentikan serangan mematikan terbaru pemerintah di wilayah berpenduduk sekitar tiga juta orang. "Namun pelanggaran terhadap gencatan senjata itu telah meningkat di selatan benteng dalam beberapa pekan terakhir," kata observatorium yang berbasis di Inggris.

Assad berjanji untuk merebut wilayah Suriah yang tersisa dari para teroris dan dari sponsor Turki dan Amerika mereka. Assad mengambil sumpahnya saat negara itu menghadapi krisis ekonomi yang mengerikan. Lebih dari 80 persen populasi hidup dalam kemiskinan, dan nilai pound Suriah telah jatuh terhadap dolar, menyebabkan inflasi yang meroket.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah telah menaikkan harga bensin, roti, gula dan beras, sementara pemadaman listrik dapat berlangsung hingga 20 jam sehari karena kekurangan bahan bakar. Program Pangan Dunia mengatakan, secara nasional, 12,4 juta orang berjuang untuk menemukan makanan yang cukup setiap hari.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: