Bakal Dibolehkan Gak Bermasker dan Berkerumun, Inggris Merdeka dari Corona
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson berencana mencabut pembatasan atau lockdown hari ini. Warga akan dibolehkan tidak menggunakan masker dan berkerumun.
Keputusan PM Johnson itu menuai kontroversi. Apalagi, saat ini, kasus Covid-19 di Inggris mencapai angka tertinggi sejak Januari. Infeksi harian baru di Inggris melewati 50.000 kasus pada Jumat (16/7). Banyak pakar di negeri itu mendesak Pemerintah membatalkan rencana tersebut.
Johnson pede mencabut kebijakan pembatasan karena lebih dari separuh penduduknya sudah divaksin dengan dua dosis vaksin. Sekitar 35,7 juta juta orang atau 53,6 persen dari penduduk Inggris sudah mendapat vaksin lengkap.
Baca Juga: Saran Ferdinand Soal PPKM Darurat, Harap Disimak: Nyawa Selamat, Covid Ditekan, Ekonomi Jalan
PM Johnson beralasan, keputusan terbarunya dilakukan karena Pemerintah sudah bisa memprediksi peningkatan kasus.
“Di masa lalu, keputusan ini mungkin akan berujung kebijakan lockdown lanjutan. Namun, dengan masih berjalannya program vaksinasi, saya yakin rakyat Inggris bisa bebas pada 19 Juli,” ujar Johnson dikutip BBC, Jumat (16/7).
Mantan Wali Kota London ini menambahkan, kebijakannya ini adalah jalan untuk berdamai dengan tambahan kasus kematian akibat Covid-19.
“Jika kita tidak bisa membuka diri dan beraktivitas normal sekarang, kapan lagi kita bisa beraktivitas normal?” ujarnya.
Mulai hari ini, Pemerintah Inggris akan mencabut hampir semua pembatasan. Antara lain, mencabut aturan mewajibkan penggunaan masker dan pembatasan jumlah orang berkumpul di dalam atau di luar ruangan.
Jarak sosial hanya akan dibatasi pada orang yang dites positif terkena virus dan bandara. Sementara tempat-tempat hiburan seperti klub malam dan stadion olahraga akan bebas digunakan dengan kapasitas penuh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti