Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Sudah 'Ubah Strategi', Eh PA 212 Tetap Ngotot: Mundur!

Luhut Sudah 'Ubah Strategi', Eh PA 212 Tetap Ngotot: Mundur! Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri Lembaga Survei KedaiKopi Hendri Satrio mengungkapkan analisisnya terkait pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers pada Sabtu (17/7).

Hendri Satrio menyebut bahwa gaya komunikasi Luhut mendadak berubah menjadi lebih tenang. "Ada satu lagi yang perlu diapresiasi dari Pak Luhut selain maafnya, itu loh, gaya komunikasinya sudah berubah kalem, tidak lagi komunikasi arogansi," jelas Hendri Satrio dilansir dari GenPI.co dari akun Twitter @satriohendri, Minggu (18/7).

Baca Juga: Ada yang Tak Biasa dari Gestur Luhut Binsar Panjaitan

Namun, Hendri Satrio belum bisa memastikan apakah gaya komunikasi yang kalem itu bakal berdampak pada tingkat kepatuhan masyarakat terhadap aturan PPKM Darurat. "Masalah patuh atau tidaknya, ya mudah-mudahan. Sebab, patuh atau tidak itu tergantung dari tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan programnya," ungkap Hendri Satrio.

Sementara itu, Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin meminta Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai koordinator PPKM Darurat. Pasalnya, Novel Bamukmin menilai Luhut tak sanggup mengatasi pandemi Covid-19.

"Saya rasa LBP harus mengundurkan diri karena jelas pernyataannya sudah tidak sanggup lagi mengatasi atau mengendalikan pandemi," jelas Novel Bamukmin, Minggu (18/7).

Tak hanya itu, Novel Bamukmin juga mencurigai bahwa perpanjangan PPKM ada hubungannya dengan rencana China mengambil alih penanganan pandemi Covid-19. "Memang ada permainan agar China mengambil alih penanganan yang bisa saja nanti justru makin leluasanya TKA masuk untuk sekaligus menjajah negeri ini," tegas Novel Bamukmin.

Novel Bamukmin juga menuding Luhut tidak bisa menumpas mafia virus asal Wuhan, China itu. Menurutnya, kebijakan PPKM Darurat tidak berdasarkan keinginan rakyat sehingga tidak ada pengkajian secara cermat dan persiapan matang. Akibatnya, kasus Covid-19 justru terus meningkat.

Selain itu, sambungnya, membuat ekonomi makin ambruk menuju kehancuran. "PPKM harus segera disetop karena sudah benar-benar menyengsarakan rakyat," pungkas Novel.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: