Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebih 58 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Disuntikkan, Belum Ditemukan Efek Samping Berat

Lebih 58 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Disuntikkan, Belum Ditemukan Efek Samping Berat Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Survei Indonesia (LSI) dalam risetnya menemukan ada sekitar 80% yang belum divaksinasi, sebanyak 63,6% dari orang yang belum divaksinasi menyatakan bersedia dan 36,4% menyatakan tidak bersedia. Menurut riset LSI tersebut, orang yang tidak bersedia, setengahnya karena alasan vaksin Covid-19 takut dengan efek sampingnya.

Menanggapi temuan LSI, Koordinator Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Arya Sinulingga, mengatakan saat ini (20/7) sudah lebih dari 58 juta dosis vaksin yang disuntikkan ke masyarakat dan hingga saat ini belum ditemukan adanya efek samping berat yang dialami oleh penerima vaksin.

Baca Juga: Kena COVID Meski Sudah Divaksin? Tenang, Antibodi Masih Berlaku hingga 9 Bulan

"Kan sudah jutaan orang yang divaksinasi, tetapi Komnas KIPI hingga saat ini belum melaporkan adanya penerima vaksin yang mengalami efek samping berat. Itu sudah menjadi bukti kuat bahwa vaksin Covid-19 aman," jelas Arya.

Terpisah, Ketua Komnas PP Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp. A(K), M. TropPaed memastikan, tidak ada kasus fatal yang terkait langsung dengan vaksinasi. Menurutnya, gejala pascavaksinasi merupakan reaksi alamiah tubuh dalam proses membentuk antibodi.

Gejala yang kerap terjadi pascavaksinasi seperti demam, mual, pusing, nyeri otot, ngantuk, kemerahan, hingga gatal. "Tubuh memberikan respons, dia tergugah membentuk kekebalan," ujar Prof. Hindra.

Dia menyarankan, untuk mengantisipasi gejala tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum vaksinasi. "Pastikan dalam keadaan sehat dan bahagia," katanya.

Prof. Hindra menjamin, vaksin aman bagi masyarakat. Komnas KIPI pun terus memantau, mengkaji, dan merekomendasikan apakah vaksin itu aman atau tidak bagi masyarakat. Kalau aman, pihaknya rekomendasikan untuk program vaksinasi nasional, dan itu dipantau dan dikaji tiap hari.

"Saat ini lebih baik divaksinasi daripada tidak dan vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia ketika kita akan divaksinasi," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: