Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prof Ali Khomsan: Asupan Sayur dan Buah untuk Lawan Covid-19

Prof Ali Khomsan: Asupan Sayur dan Buah untuk Lawan Covid-19 Kredit Foto: Foto/Istimewa.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam upaya menangkal infeksi virus atau bakteri, seseorang harus mempunyai sistem kekebalan tubuh yang baik. Hal itu antara lain dipengaruhi asupan vitamin C yang memadai. Di saat Covid-19 merebak menjadi pandemi, dianjurkan meningkatkan makan sayur dan buah sebagai sumber vitamin C untuk kekebalan tubuh sangat penting.

Hal ini disampaikan Prof Ali Khomsan, Guru Besar IPB University. Pakar Gizi IPB University ini menyebutkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia/WHO menganjurkan konsumsi sayur dan buah 400 gram setiap hari yang terdiri dari 250 gram buah dan 150 gram sayuran. Akan tetapi, sayang sekali, konsumsi rata-rata penduduk Indonesia hanya mencapai sekitar 100 gram.

Baca Juga: Lebih 58 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Disuntikkan, Belum Ditemukan Efek Samping Berat

Prof Ali Khomsan menjelaskan, Indonesia sebagai negara tropis dikaruniai beragam tumbuhan, termasuk sayuran, buah-buahan, dan pangan nabati lainnya. Indonesia dikenal sebagai pusat biodiversitas buah. Ada 24 spesies mangga dari 35 spesies mangga dunia, 37 spesies pisang dari 76 spesies pisang dunia. Demikian juga dengan tanaman manggis, durian, salak, dan lain-lain.

Tak hanya itu, lanjut Prof Ali, terdapat lebih dari 104 jenis tumbuhan buah berpotensi tinggi dan belum dimanfaatkan secara optimal. Dari sekitar 369 ribu spesies tumbuhan di dunia, sekitar 10 ribu sebenarnya dapat dimakan. Dari 10 ribu spesies ini, baru 10 spesies yang menyediakan kalori dan protein tinggi kepada 60 persen penduduk dunia. Tumbuhan bernilai ekonomi tinggi yang menyediakan vitamin dan mineral tinggi baru sekitar 50 spesies.

"Untuk dapat mengelola sumber daya hayati bagi kesejahteraan masyarakat dan mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia, diperlukan kapasitas dan kreativitas para ahli dan pemerhati dalam mengembangkan dan menerapkan iptek biologi," ucap Guru Besar Tetap Fakultas Ekologi Manusia IPB University ini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (21/7/2021).

Lebih lanjut, ahli penanggulangan stunting IPB University ini menyebutkan bahwa pola makan gizi seimbang yang dianjurkan Kementerian Kesehatan dapat menjadi acuan untuk meraih hidup sehat dengan kekebalan tubuh yang tinggi. Konsumsi pangan hewani yang banyak mengandung "seng" bermanfaat untuk kekebalan tubuh. Demikian pula konsumsi sayuran dan buah setiap hari hendaknya diimplementasikan dalam kehidupan keluarga sehari-hari.

Prinsip gizi seimbang ialah makan beraneka ragam pangan yang mengandung karbohidrat (pangan pokok), protein (lauk-pauk), vitamin/mineral (sayur dan buah), dan olahraga untuk menjaga kebugaran.

"Manfaat lain dari konsumsi sayur dan buah ialah kandungan seratnya yang tinggi. Serat sering disebut the forgotten nutrient (zat gizi yang dilupakan) karena pada awalnya kita tidak mengetahui fungsi serat yang umumnya tidak dapat dicerna sistem pencernaan manusia. Baru ketika diketahui bahwa serat berguna untuk melancarkan pembuangan, menurunkan kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung, dan mencegah kanker kolon, serat makin disadari sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan manusia," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: