Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prof Ali Khomsan: Asupan Sayur dan Buah untuk Lawan Covid-19

Prof Ali Khomsan: Asupan Sayur dan Buah untuk Lawan Covid-19 Kredit Foto: Foto/Istimewa.

Pakar Gizi Masyarakat IPB University ini juga mengungkapkan hasil penelitian Puslitbang Gizi Bogor yang menyebutkan konsumsi serat rata-rata orang Indonesia ialah 10,5 gram per hari. Padahal, anjuran gizi menyarankan asupan serat 20-30 gram per hari.

"Jadi, benar kalau dikatakan bahwa orang Indonesia kurang serat. Padahal, sayuran dan buah-buahan sumber serat tumbuh subur di Indonesia. Harganya pun tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan pangan lain seperti pangan hewani. Jadi, tampaknya masyarakat perlu mendapatkan informasi lebih banyak tentang manfaat sayur dan buah sehingga konsumsi seratnya bisa ditingkatkan," tuturnya.

Baca Juga: Pandemi Jadi Momentum Perbaiki Pola Hidup Lebih Sehat

Kesadaran gizi dalam hal konsumsi sayuran mutlak diperlukan. Masyarakat Indonesia rasanya tidak mempunyai kendala ekonomi untuk mengonsumsi sayuran lebih banyak. Hanya pola budaya dan kebiasaan makan yang harus diperbaiki sehingga sayuran akan menjadi menu sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga.

Kesadaran gizi perlu ditunjang dengan pemahaman tentang masalah sanitasi sehingga cara pengolahan sayuran di tingkat rumah tangga bisa lebih aman dan memenuhi syarat kesehatan. Membiasakan mengonsumsi sayuran mentah sebagai lalap sebenarnya masih berisiko untuk mengalami gangguan kesehatan akibat mikroba (jasad renik). Mencuci pada air mengalir kemudian mengukus atau merebus sayuran ialah cara aman untuk mengonsumsi sayuran secara sehat.

Pada dasarnya, semua pihak baik petani maupun konsumen harus waspada bahwa sayuran bisa menjadi salah satu pemicu gangguan kesehatan. Kecuali sayuran tersebut ditanam, dipanen, dan diolah dengan baik sehingga memenuhi syarat-syarat keamanan pangan.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) harus menjadi panduan masyarakat untuk meraih kesehatan yang optimal. Germas menekankan pada lima aspek, yaitu peningkatan aktivitas fisik, edukasi dan perilaku hidup sehat, konsumsi pangan sehat dan bergizi, pencegahan dan deteksi dini berbagai penyakit, dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.

Anjuran Germas ini sejalan dengan tantangan kesehatan akibat pandemi Covid-19 yang kini sedang kita hadapi. "Kesehatan manusia tidak selamanya berada dalam kondisi optimal karena fluktuasi lingkungan. Saat ini, ketika negara dalam kondisi ancaman kesehatan yang serius akibat Covid-19, upaya menjaga kekebalan tubuh menjadi sangat penting," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: