Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Haru Anak Jalanan Kini Sukses Jadi CEO, Dulu Hanya Memungut Sisa Makanan Saking Tak Punya Uang

Kisah Haru Anak Jalanan Kini Sukses Jadi CEO, Dulu Hanya Memungut Sisa Makanan Saking Tak Punya Uang Kredit Foto: Instagram/Andika Ramadhan

Ayahnya pun berujar tidak memiliki biaya untuk menyekolahkan Andika, tetapi ayahnya tahu sekolah gratis di Depok yaitu Sekolah Master (Masjid Terminal), sekolah tempat anak-anak jalanan. Saat melihat sekolah itu, Andika mengaku terkaget-kaget karena tak seperti sekolah pada umumnya. Namun, Andika tetap sekolah di sana karena ia ingin berubah.

"Karena saya gak terlahir dari keluarga kaya, saya mau mengubah kehidupan saya," ujar Andika.

Andika pun tinggal dengan ibunya di Cakung, Bekasi dan harus menempuh jarak yang jauh untuk bersekolah di Depok. Pada suatu hari, Andika melihat ibunya diusir dari kontrakan karena tidak mampu membayar kontrakan. Saat itu, Andika ingin berangkat sekolah dan tidak memiliki ongkos. Andika pun berjalan kaki sampai ke stasiun, dan mulai banyak berpikir bahwa tidak ada alasan untuk tidak bekerja keras.

Sesampainya di stasiun, Andika tidak memiliki uang untuk membeli tiket kereta. Ia pun ingat memiliki ponsel Esia dan berniat menjualnya. Namun, ia diberikan uang untuk ongkos sekolah oleh bapak-bapak yang sedang berjudi sehingga ponselnya tetap ia pegang.

"Biaya kereta saat itu hanya Rp5 ribu, tapi seribu rupiah pun gak punya," tukas Andika menangis.

Andika pun sadar bahwa sekalipun berjudi, bapak-bapak itu masih memiliki hati nurani. Andika selalu berharap agar bisa keluar dari keadaannya yang sangat sulit, salah satunya dengan belajar.

Meski Sekolah Master gratis, tetapi lulusan di sana memiliki ijazah, bahkan ada yang berkuliah di kampus negeri nan bergengsi seperti UI dan UGM. Andika pun berpikir jika kakak kelasnya bisa, maka dia juga bisa. Karena itu Andika bermimpi untuk berkuliah di UI. Andika pun memberanikan diri ke kampus UI dan meminta kakak-kakak yang kuliah di UI untuk membantunya belajar. Ia pun akhirnya diajari gratis setiap hari Sabtu di Perpustakaan UI.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel:

Berita Terkait