Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertama dalam Sejarah, Para Wanita Arab Saudi Lakukan Penjagaan di Mekah selama Haji

Pertama dalam Sejarah, Para Wanita Arab Saudi Lakukan Penjagaan di Mekah selama Haji Kredit Foto: Reuters/Ahmed Yosri
Warta Ekonomi, Makkah -

Terinspirasi oleh karir mendiang ayahnya, Mona memutuskan untuk bergabung dengan militer dan kelompok pertama tentara wanita Arab Saudi yang bekerja di tempat-tempat suci Islam. Di tahun ini, Mona dan personel lainnya membantu mengamankan ibadah para jemaah haji.

Sejak April, puluhan tentara wanita telah menjadi bagian dari layanan keamanan yang memantau jemaah haji di Mekah dan Madinah, tempat kelahiran Islam.

Baca Juga: Arab Saudi Luncurkan Kartu Pintar Haji, Simak Ini Fungsi Pentingnya

Mengenakan seragam militer khaki, dengan jaket sepanjang pinggul, celana longgar dan baret hitam di atas kerudung yang menutupi rambutnya, Mona menghabiskan giliran kerjanya berkeliling Masjidil Haram di Mekah.

"Saya mengikuti jejak almarhum ayah saya untuk menyelesaikan perjalanannya, berdiri di sini di Masjidil Haram di Mekkah, tempat paling suci. Melayani jamaah adalah tugas yang sangat mulia dan terhormat," kata Mona yang menolak memberikan nama keluarganya kepada Reuters, Rabu (21/7/2021). 

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman telah mendorong reformasi sosial dan ekonomi sebagai bagian dari rencana untuk memodernisasi kerajaan Muslim konservatif dan menarik investasi asing di bawah dorongan diversifikasi.

Di bawah rencana reformasinya, yang dikenal sebagai Visi 2030, putra mahkota mencabut larangan mengemudi bagi wanita, mengizinkan wanita dewasa untuk bepergian tanpa izin dari wali dan memberi mereka lebih banyak kendali atas masalah keluarga. Namun rencana reformasi itu disertai dengan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, termasuk terhadap aktivis hak-hak perempuan.

Sementara itu, Arab Saudi telah membatasi haji untuk warga dan penduduknya sendiri untuk tahun kedua berturut-turut, melarang jutaan jemaah haji lainnya dari luar negeri sebagai tanggapan terhadap pandemi virus corona.

Samar, tentara lain yang mengawasi peziarah di dekat Ka'bah, sebuah struktur berbentuk kubus yang diyakini Muslim dibangun oleh Abraham, mengatakan bahwa dia didorong oleh keluarganya untuk bergabung dengan militer, setelah studi psikologi.

“Ini merupakan pencapaian besar bagi kami dan merupakan kebanggaan terbesar bisa mengabdi pada agama, negara dan tamu-tamu Tuhan yang maha penyayang,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: