Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkes Laporkan 548 Anak Usia 12-17 Tahun Telah Divaksinasi

Kemenkes Laporkan 548 Anak Usia 12-17 Tahun Telah Divaksinasi Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah telah memberikan izin pemberian vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 12-17 tahun dan proses pendistribusiannya pun sudah dilakukan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga sejauh ini terdapat 548 anak yang sudah divaksinasi.

"Jadi sampai saat ini yang sudah divaksin remaja ini cukup banyak. Jumlah anak-anak yang sudah mendapatkan vaksinasi datanya sebesar 548," ungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi dalam dialog virtual Media Center KPCPEN, Kamis (22/7/2021).

Baca Juga: Ini Simulasi Penularan Bila Belum Vaksinasi, Yakin Masih Mau Tunda Vaksinasi?

Nadia menjelaskan pelaksanaan vaksinasi untuk remaja di rentang usia tersebut dilakukan di sekolah dan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Vaksinasi di fasyankes, kata Nadia, dilakukan sebagai antisipasi untuk anak-anak yang tidak berada di bagku sekolah.

"Jadi dengan adanya fasilitas layanan kesehatan atau pos vaksinasi ini memudahkan mereka untuk mengakses layanan (vaksinasi) tersebut. Tetapi, untuk yang yang bersekolah tentunya kita bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk mengadakan vaksinasi," terang Nadia.

Lebih lanjut, Nadia menyampaikan dibukanya vaksinasi untuk usia remaja membuat target vaksinasi nasional menjadi turut bertambah. Sebelumnya, target vaksinasi nasional ialah sebesar 181,5 juta jiwa, akan tetapi dengan penambahan anak-anak usia 12-17 tahun ini sasaran vaksinasi meningkat menjadi 208 juta jiwa.

Sementara hingga sejauh ini pemberian vaksinasi dosis pertama baru mencapai 43 juta jiwa atau setara 15%, sedangkan dosis kedua sebesar 16,9 juta jiwa atau 7%.

"Ini yang harus kita kejar dalam waktu 7 bulan ini untuk kemudian setidaknya 90% dari target kita yang awal 181,5 juta bertambah menjadi 208 juta sasaran," ucap Nadia.

Dosis vaksin itu sendiri, menurut Nadia, sudah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia. Akan tetapi, 50% dari total vaksin yang telah didistribusikan berada di Jawa dan Bali, kemudian sisanya diberikan secara merata ke provinsi lainnya. Hal itu dilakukan mengingat laju kasus yang meningkat cukup tinggi di kedua provinsi tersebut dalam dua minggu terakhir.

"Kita tahu jumlah vaksin yang ada ini kan tidak bisa mencukupi sesuai dengan target seluruhnya. Kalau kita bicara target untuk vaksinasi kita kurang lebih 426 juta dosis, yang saat ini kita baru miliki 130 juta dosis. Artinya kurang lebih baru 30% dari total sasaran di sebuah provinsi bisa terpenuhi," kata Nadia.

Untuk itu, Nadia mengimbau para pemerintah daerah di tingkat provinsi untuk menyusun strategi pendistribusian vaksin agar dapat mengoptimalkan dosis vaksin yang telah diberikan.

"Nah ini jadi penting bagaimana provinsi tadi melakukan strategi-strategi untuk bisa mengoptimalkan jumlah vaksin yang didistribusi tadi, termasuk pada anak-anak," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: