Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Satgas Covid-19: 180 Kabupaten/Kota Masuk Zonasi Risiko, Tertinggi sepanjang Pandemi

Satgas Covid-19: 180 Kabupaten/Kota Masuk Zonasi Risiko, Tertinggi sepanjang Pandemi Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Satuan Tugas Covid-19 melaporkan saat ini ada sebanyak 180 kabupaten/kota yang tergolong zona berisiko tinggi. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak awal pandemi Covid-19.

"Zonasi risiko tingkat kabupaten/kota saat ini menunjukkan ke arah yang kurang baik. Saat ini, kabupaten/kota dengan zona risiko tinggi menjadi yang terbanyak sepanjang pandemi, yaitu 180 kabupaten/kota," ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).

Baca Juga: Satgas Soroti Kasus Kematian Covid-19 Lebih dari Seribu Selama 6 Hari Berturut-turut

Menurut Wiku, zonasi risiko tersebut didominasi oleh kabupaten/kota dari provinsi Jawa Timur sebesar 33 kabupaten/kota, Jawa Tengah 29 kabupaten/kota, dan Jawa Barat 21 kabupaten/kota.

Padahal, pemerintah berencana akan membuka PPKM secara bertahap jika situasi pandemi Covid-19 menunjukkan perkembangan yang lebih baik.

"Untuk itu, perlu dipastikan sebelum dilakukan pembukaan bertahap, kita wajib bergotong royong dalam meningkatkan testing dan menurunkan angka kematian," terang Wiku.

Sementara perkembangan yang telah menunjukkan hasil positif perlu dipertahankan. Berdasarkan laporan Wiku, kondisi yang mulai memperlihatkan perbaikan adalah kasus positif dan aktif yang mengalami penurunan, BOR harian yang mengalami penurunan, serta angka kesembuhan yang cenderung meningkat. Jika kondisi-kondisi tersebut dapat dipertahankan, ada kemungkinan bisa dilakukannya pembukaan pembatasan sosial secara bertahap.

"Dengan begitu, zonasi risiko wilayah-wilayah yang saat ini berada di zona merah dapat segera membaik dan berpindah ke zona oranye dan zona kuning," tutur Wiku.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: