Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terungkap! Ternyata Oh Ternyata... Begini Strategi NasDem Jabar Tekan Penyebaran Covid-19

Terungkap! Ternyata Oh Ternyata... Begini Strategi NasDem Jabar Tekan Penyebaran Covid-19 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

"Vaksinasi ini merupakan langkah tepat, sudah teruji berdasarkan tes medis. Jadi kami mengimbau warga untuk tidak ragu," tegasnya.

NasDem Jabar pada proses pelaksanaan vaksinasi tersebut melibatkan sumberdaya internal termasuk tenaga kesehatan. "Vaksinatornya semua dari kami. Kami seperti di Bogor, di Garut ada kader yang punya rumah sakit. Jadi tenaga kesehatannya berasal dari situ," imbuhnya.

Saan juga memastikan tenaga kesehatan yang disiapkan merupakan profesional sehingga warga tidak perlu khawatir. "Kita menyiapkan tenaga kesehatan yang profesional. Kami menghadirkan mereka sebagai bagian dari program NasDem peduli," ungkapnya.

Senada dengan kader NasDem Jabar Lucky Hakim menilai bahwa tidak ada cara lain di dunia ini dalam melawan virus Covid-19, salah satunya dengan melakukan vaksinasi. 

Vaksinasi ini tidak hanya bisa dilakukan oleh salah satu institusi tertentu tapi harus melibatkan semua pihak untuk mempercepat program vaksinasi nasional. 

"Memang kalau kita tidak secepatnya melawan pandemi Covid-19 ini akan semakin berat," ujarnya.

Wakil Bupati Kabupaten Indramayu ini juga menilai kegiatan vaksinasi ini bisa mengurangi keraguan masyarakat karena termakan informasi hoaks sehingga mereka ketakutan akan vaksin.

"Saya sangat mendukung program percepatan vaksinasi nasional ini sebab

bisa menjadi salah satu edukasi bagi masyarakat dalam memberantas hoaks tentang hal negatif dari vaksin," tegasnya.

Ditanya soal Kabupaten Indramyu dengan jumlah vaksinasi masih rendah, ia menuturkan penyebabnya yaitu bahwa Kabupaten Indramayu memiliki wilayah yang luas dengan penyebaran penduduk yang tinggi. 

"Kebanyakan memang masyarakat yang tinggal di pedesaan," ujarnya.

Untuk itu, perlu sosialisasi yang masif dari pemerintah daerah termasuk semua kalangan masyarakat. "Pemkab juga harus jemput bola dengan bekerja sama bersama kepolisian dan kejaksaan," katanya.

Lucky menyebutkan saat ini vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu sudah dinilai baik karena sudah memiliki beberapa sentra vaksinasi. 

"Kabupaten Indramayu berusaha semaksimal mungkin mengejar target pencapaian vaksinasi bagi masyarakat," tegasnya.

Berkenaan dengan kasus paparan Covid-19 di Indramayu, Ia menuturkan untuk tingkat kesembuhan pasien tergolong tinggi. Bahkan, Kabupaten Indramayu termasuk 5 besar yang berhasil menekan mobilitas warga saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). 

"Indikatornya bisa dilihat dari keterisian (Bad Occupancy Rate) beberapa rumah sakit besar di Kabupaten Indramayu yang rerata dari 80 % menjadi 40 persen," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kabupaten Bandung yang juga Kader NasDem Jabar, Sahrul Gunawan menjelaskan vaksinasi di Kabupaten Bandung masih dinilai rendah karena serapan anggaran masih dinilai rendah dibandingkan dengan daerah lain.

"Kabupaten Bandung masih kecil. Tentu ini, semuanya saling bekerjasama dari mulai regulasi dengan berbagai perubahan," katanya.

Untuk itu, pihaknya melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat bahkan melalui media sosial.

"Sesuai dengan arahan pak Gubernur Jabar juga yang memang rajanya sosmed yang terus memviralkan. Pada akhirnya, saya pun membantu pak Bupati Bandung untuk terus berkeliling mensosialisasikan apa yang dilakukan oleh Pemerintah," jelasnya.

Sahrul menegaskan meskipun pengetahuan masyarakat Kabupaten Bandung yang masih minim tentang vaksinasi, pihaknya tidak akan surut untuk terus mensosialisasikannya. 

"Saya tidak akan pernah lelah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat akan vaksinasi ini," tegasnya.

Dia mengaku masyarakat masih banyak yang belum menyadari akan pentingnya menjaga protokol kesehatan saat pandemi Covid-19. Maka, dibutuhkan pendekatan persuasif yang dilakukan Pemkab Bandung.

"Bahkan, ada juga ketika Sholat Jumat, hampir semuanya tidak menggunakan masker dengan alasan daerah tersebut terisolir," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: