Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kim Jong-nam, Kakak Kim Jong-un yang Lekat dengan Misteri: Diasingkan hingga Diracun TV Prank

Kim Jong-nam, Kakak Kim Jong-un yang Lekat dengan Misteri: Diasingkan hingga Diracun TV Prank Kredit Foto: AP Photo/Shizuo Kambayashi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un adalah suksesor ayahnya, Kim Jong-il untuk memimpin Kerajaan Pertapa (Hermit Kingdom) saat ini. Namun alih-alih layaknya kerajaan pada umumnya, kepemimpinan Jong-il tidak diteruskan oleh anak tertuanya, yakni Kim Jong-nam.

Nama Jong-nam, relatif jarang disebut, bahkan anak tertua dari Jong-il ini cukup sepi dari sorotan publik internasional. Namun pada satu titik, dirinya membuat geger dunia karena kematiannya yang tidak wajar di Malaysia.

Namun sebelum beranjak ke sana, pertanyaan awal yang perlu dilemparkan adalah, "siapa sebenarnya Kim Jong-nam?" Warta Ekonomi pada Senin (26/7/2021) akan menulis kisahnya dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: Bukan Makanan Juga Kebutuhan Pokok, yang Diimpor Rezim Kim Jong-un Malah Tembakau

Kim Jong-nam, lahir pada 10 Mei 1971. Dia adalah putra Jong-il dan Song Hye-rim, seorang aktris terkemuka di Studio Film Korea Utara. Setelah ibunya menceraikan sang ayah, Jong-nam, menurut laman North Korea Leadership Watch, dia menghabiskan tahun-tahun awalnya tinggal bersama kerabat ibunya di Pyongyang. Pada usia 8 tahun, Jong0nam dibawa ke Moskow, Rusia --saat itu Uni Soviet, dan Korut masih lekat dengan komunis.

Pada dekade 1980-an, anak pertama Jong-il hanya menghabiskan sebagian besar waktunya bersekolah di sekolah internasional di Moskow dan Jenewa, Swiss. Selama di sana, ia belajar bahasa Prancis dan Jerman. Dia berprestasi dan cukup mahir berbahasa Inggris, sehingga kadang-kadang wartawan menyapanya di jalan.

Jong-nam kembali ke Pyongyang tahun 1988, ketika usianya hampir 18 tahun. Dia lantas menjadi kader di Kementerian Keamanan Rakyat, jelas North Korea Leadership Watch. Dia diangkat dalam Komite Komputer, setelah diketahui ia sangat tertarik dengan teknologi. Dia bertanggung jawab atas sejumlah inisiatif teknologi, North Korea Leadership Watch mengatakan, selain itu dia juga memfasilitasi penggunaan intranet negara --sistem yang dapat digunakan oleh pejabat lokal dan siswa tetapi tidak terhubung ke dunia luar. 

2500.jpg?width=620&quality=85&auto=format&fit=max&s=78c7d716f1449931f40bfb7db32d0032

Kim Jong-nam muda mengenakan seragam tentara berpose dengan nenek dari pihak ibu pada Januari 1975. (AFP/Getty Images)

Jong-nam kemudian menjadi sangat dekat dengan bibi --saudara perempuan ayahnya-- dan suaminya, Jang Song-thaek. 

Beberapa misteri dan teka-teki tersebar di masyarakat Korut. Dari awal hingga akhir, keberadaan Jong-nam adalah rahasia di Korut. Hubungan Jong-il dan Hye-rim juga dirahasiakan, begitu pula dengan keberadaan putra mereka itu. Ada kabar bahwa pernikahan Jong-il dan Hye-rim tidak disetujui pendiri Korut yakni, Kim Il-sung.

Sang bibi, Song Hye-rang membelot pada akhir 1990-an. Dia meninggalkan sebuah tulisan dalam memoar berjudul Rumah Wisteria (The Wisteria House).

“Kata-kata tidak dapat menggambarkan seberapa dalam Jong Il mencintai putranya,” tulis Song tentang periode segera setelah kelahiran Jong-Nam. "Pangeran muda itu mengayunkan putranya yang resah ke punggungnya untuk tidur, menggendongnya sampai dia berhenti menangis, dan bergumam kepada bayinya cara ibu menenangkan bayi yang menangis."

“Lebih dari sekali atau dua kali kami mengalami kesedihan berada di pantai kosong yang luas, di mana hanya dua anak dan pengemudi yang bergerak,” tulisnya.

Tapi perasaan kosong Jong-Nam benar-benar tumbuh karena ayahnya “sedang dalam proses meninggalkan” dia, tulis Song.

“Ayahnya memulai hidup baru dengan wanita lain dan memiliki lebih banyak putra dan putri. Dia mentransfer 'cinta penuh air mata' yang tidak normal untuk Jong Nam kepada anak-anak barunya," tulisnya. Ini termasuk Jong-Un dan saudara-saudaranya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: