Berharap Pengakuan Pemerintah, Begini Kisah Tersembunyi Komunitas Yahudi di Indonesia
Riya sebelumnya bukanlah penganut Yudaisme. Dia memeluk Yahudi mengikuti suaminya pada 2012. Riya pun mewanti-wanti agar lokasi sinagoge tempatnya berdoa tidak dipublikasikan. Dia khawatir sinagoge itu akan dihancurkan. Setelah doa Hari Sabat selesai, Rudi kembali merapikan partisi kayu berlogo Bintang Daud. Dengan demikian sinagoge itu tak terlihat menyolok.
“Iman Yahudi kami bukan untuk konsumsi publik. Ini bukan karena kami takut, tetapi harus sangat berhati-hati karena tiga dari setiap sepuluh laki-laki muslim di Indonesia teradikalisasi,” kata Rabi Benjamin.
Baca Juga: Bicara Soal Yahudi, Albert Einstein Ramalkan Akhir Keruntuhan Bangsa Israel
Kini, umat Yahudi di Indonesia sangat mengharapkan pengakuan dari pemerintah dan masyarakat tanpa harus menghadapi persekusi karena minoritas.
“Jika eksistensi komunitas Yahudi ini diketahui publik, kami yakin akan ada persekusi,” ujar Ferriy R (54) yang bekerja sebagai manajer gedung.
Dia menyadari keberadaan umat Yahudi di Indonesia cepat atau lambat akan diketahui secara luas. Namun, Ferriy dan umat Yahudi lainnya di Indonesia lebih mengkhawatirkan kelompok muslim radikal dan evangelis fundamentalis yang membuat kehidupan mereka lebih sulit.
“Mereka tidak siap menerima keberagaman. Indonesia memiliki aturan ini (keberagaman) soal agama, tetapi kenyataannya berbeda,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto