Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gesekan Meluas, China Perketat Kapal-kapalnya Agar Tidak Diawaki Orang India karena...

Gesekan Meluas, China Perketat Kapal-kapalnya Agar Tidak Diawaki Orang India karena... Kredit Foto: Iranian military
Warta Ekonomi, New Delhi -

Para pelaut India, yang telah lama hadir dalam armada global, menghadapi hambatan baru dalam pekerjaan mereka. Pasalnya, vaksin milik pemerintah India, Covaxin, tidak disertifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehingga penerima vaksin tidak diterima oleh beberapa operator kapal internasional untuk memenuhi syarat.

Selain itu, pemerintah China diam-diam memberlakukan larangan terhadap pelaut India, seperti laporan Serikat Pelaut Seluruh India, dilansir Maritime Executive, Senin (26/7/2021).

Baca Juga: Kesepakatan India-China Hampir Terjadi, tapi Mengapa India Menolak Tanggal?

India memiliki industri farmasi yang aktif dan telah mengembangkan tiga vaksinnya sendiri, Covaxin, Covishield dan Corbevax. Covaxin, vaksin dua suntikan yang diproduksi oleh Bharat Biotech yang berbasis di Hyderabad, telah tersedia di bawah otorisasi penggunaan darurat sejak Januari, tetapi belum disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Menurut serikat pekerja, perusahaan pelayaran tertentu telah menolak izin untuk naik ke pelaut yang telah menerima Covaxin.

"Kami telah membahas masalah ini dengan pemerintah. Mereka yang telah menggunakan dua dosis [vaksin bersaing] Covishield mendapatkan pekerjaan di kapal di negara lain," kata presiden serikat pekerja, Abhijeet Sangle.

"Tetapi banyak yang menggunakan Covaxin ditolak pekerjaan di beberapa negara di Eropa, AS, Malaysia, Hong Kong, dan China," tambahnya.

Selain itu, menurut serikat pekerja, China telah memberlakukan larangan berlabuh tidak resmi pada kapal yang memiliki awak India, divaksinasi atau tidak. Sejak 21 Maret, klaim All India Seafarers Union, otoritas China diam-diam meminta pemilik kapal untuk tidak mengirim pelaut India jika mereka ingin kapal mereka singgah di pelabuhan China.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: