Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemimpin Pakistan: Amerika Telah Mengacaukan Situasi di Afghanistan

Pemimpin Pakistan: Amerika Telah Mengacaukan Situasi di Afghanistan Kredit Foto: Getty Images/AFP/Wakil Kohsar
Warta Ekonomi, Islamabad -

Pakistan membuka penyeberangan Spin Boldak yang berbatasan dengan Afghanistan pada Rabu (27/7/2021). Penyeberangan dibuka meskipun pos perbatasan masih dikendalikan oleh Taliban.

Menurut Reuters, lebih dari 100 truk yang membawa pasokan telah menyeberang dari Pakistan ke Afghanistan. Islamabad sering dituduh mendukung Taliban melawan pemerintah Afghanistan.

Baca Juga: Tajikistan Tolak Tampung Warga Afghanistan yang Menunggu Visa Amerika

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada Selasa (27/7) mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah mengacaukan situasi di Afghanistan dengan mencoba menemukan solusi militer. Khan menganggap bahwa prospek seperti itu tidak pernah ada sejak awal.

"Dan orang-orang seperti saya yang terus mengatakan bahwa tidak ada solusi militer, kami yang mengetahui sejarah Afghanistan, orang-orang seperti saya disebut anti-Amerika. Saya dijuluki Taliban Khan,” kata Khan dalam wawancara dengan penyiar Amerika, PBS.

Khan mengeluhkan fakta bahwa pada saat AS siap untuk resolusi politik di Afghanistan,  mereka justru telah kehilangan kekuatan tawar-menawarnya. Karena jumlah pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah dikurangi menjadi sekitar 10 ribu.

Khan mengatakan kepada saluran berita AS bahwa, solusi militer untuk konflik tersebut telah gagal. Pemerintah inklusif yang melibatkan pengaturan pembagian kekuasaan dengan Kabul adalah hasil terbaik untuk ke depannya.

"Jadi, Taliban duduk dengan pihak lain dan mereka membentuk pemerintahan yang inklusif.  Ini adalah hasil terbaik, tidak ada lagi yang bisa kita lakukan, kecuali mendorong mereka sebanyak yang kita bisa untuk penyelesaian politik. Itu saja,” ujar Khan

Khan menepis tuduhan bahwa Pakistan memberikan dukungan militer, logistik, dan keuangan kepad Taliban dalam memerangi Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANSF). Hal ini seperti yang dituduhkan oleh pemerintaha Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. Sementara itu, Khan mengklaim bahwa pihak berwenang Afghanistan belum memberikan bukti untuk mendukung klaim mereka

"Ketika mereka mengatakan bahwa Pakistan memberikan tempat berlindung yang aman, tempat perlindungan kepada Taliban, di mana tempat berlindung yang aman ini?. Ketika kami mengatakan ada tiga juta pengungsi Afghanistan di Pakistan, yang merupakan kelompok etnis yang sama dengan Taliban, Pashtun. Sekarang, ada kamp-kamp yang diisi dengan 500 ribu orang,” ujar Khan sembari mempertanyakan  bagaimana kamp-kamp pengungsi ini bisa disebut tempat perlindungan.

AS telah berkomitmen untuk menarik pasukannya dari Afghanistan pada 31 Agustus tahun ini. Proses penarikan pasukan dilakukan secara bertahap dan telah dimulai  pada 1 Mei.  Awal bulan ini, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan bahwa 90 persen pasukan telah ditarik dari wilayah tersebut.

Serangan Taliban meningkat di Afghanistan, seiring dengan penarikan pasukan asing. Taliban mengklaim telah menguasai hampir 85 persen wilayah Afghanistan dan 90 persen perbatasannya, termasuk dengan Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan dan Iran.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: