Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuat-kuatan Pengaruh, Diplomat Top Amerika Bicara Kemungkinan Afghanistan Jadi Negara Paria

Kuat-kuatan Pengaruh, Diplomat Top Amerika Bicara Kemungkinan Afghanistan Jadi Negara Paria Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Kabul -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, Afghanistan akan menjadi "negara paria" jika Taliban mengambil kendali dengan paksa. Pernyataan itu disampaikan ketika delegasi tingkat atas dari kelompok bersenjata itu mengunjungi China untuk meyakinkan para pejabat tentang kewajiban internasional mereka.

"Afghanistan yang tidak menghormati hak-hak rakyatnya, Afghanistan yang melakukan kekejaman terhadap rakyatnya sendiri akan menjadi negara paria," kata Blinken kepada wartawan di India pada Rabu (28/7/2021) selama kunjungan resmi pertamanya, dikutip laman Al Jazeera.

Baca Juga: Takut Jadi Mangsa Taliban, Lusinan Jenderal Purnawirawan Minta Relokasi Warga Afghanistan

Di China, kepemimpinan Taliban meyakinkan Beijing bahwa kelompok itu tidak akan membiarkan Afghanistan digunakan sebagai pangkalan untuk berkomplot melawan negara lain.

Delegasi termasuk salah satu pendiri Mullah Abdul Ghani Baradar berada di China untuk melakukan pembicaraan saat kelompok itu melanjutkan serangan besar-besaran di Afghanistan, termasuk daerah di sepanjang perbatasan bersama mereka.

Perbatasan mereka hanya sepanjang 76 kilometer (47 mil) –dan di ketinggian yang terjal tanpa persimpangan jalan– tetapi Beijing khawatir Afghanistan dapat digunakan sebagai tempat pementasan bagi separatis Uighur di Xinjiang.

Juru bicara Taliban Mohammad Naeem mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kekhawatiran itu tidak berdasar.

“Imarah Islam meyakinkan China bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan keamanan negara mana pun … Mereka (Cina) berjanji untuk tidak ikut campur dalam urusan Afghanistan tetapi sebaliknya membantu memecahkan masalah dan membawa perdamaian,” katanya, dilansir Al Jazeera.

Beijing mengkonfirmasi dorongan pembicaraan, yang dipimpin oleh pihak China oleh Menteri Luar Negeri Wang Yi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: