Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerap Berbeda dengan Mega, Jangan-jangan Ada Skenario Prabowo-Jokowi untuk Pilpres 2024

Kerap Berbeda dengan Mega, Jangan-jangan Ada Skenario Prabowo-Jokowi untuk Pilpres 2024 Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Salah satu momen terpenting Ketum PDIP tersebut justru tidak dihadiri Jokowi yang merupakan seorang Presiden RI yang juga kader partai banteng. Alih-alih, Jokowi justru meninjau gelaran vaksinasi massal dengan Ganjar Pranowo, selaku Gubernur Jawa Tengah, di Semarang.

Di samping itu, muncul beragam spekulasi mengenai skenario Pilpres 2024 yang akan dibangun PDIP bersama dengan Partai Gerindra.

Di mana, ada yang menduga-duga koalisi dua partai itu akan menyandingkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres di Pemilu 2024.

Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti, ada skenario lain yang masih terbuka bagi PDIP dan Gerindra untuk bisa kembali mengusung Jokowi.

Dengan berpatokan pada bunyi Pasal 7 Undang Undang Dasar (UUD) 1945 tentang Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden, Ray Rangkuti melihat adanya peluang bagi Jokowi untuk menjadi Cawapres.

Pasal 7 UUD 1945 tersebut berbunyi, "Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan".

Ray Rangkuti menilai, Pasal 7 UUD 1945 tersebut hanya menegaskan adanya larangan bagi seseorang yang sudah menduduki jabatan yang sama selama dua kali untuk mencalonkan diri untuk ketiga kalinya dalam jabatan yang sama.

"Jangan-jangan Prabowo dipasangkan dengan Pak Jokowi sebagai Wapres. Karena di konstitusi tidak dilarang," ujar Ray Rangkuti saat menjadi narasumber dalam diskusi series Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk 'PDIP dan 25 Tahun Tragedi Kudatuli' yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/7).

Namun begitu, Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini meyakini bahwa PDIP tidak akan ikut koalisi jika Prabowo berduet dengan Jokowi di Pilpres 2024. Pasalnya ia melihat PDIP hanya membuat skenario Pilpres 2024 untuk Puan Maharani.

"Tetapi PDIP enggak akan ikut selain (mencalonkan) Puan Maharani, PDIP enggak akan ikut," tandas Ray Rangkuti.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: