Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Yakin Target Vaksinasi 181,5 Juta Jiwa Tercapai

Jokowi Yakin Target Vaksinasi 181,5 Juta Jiwa Tercapai Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah  terus mempercepat vaksinasi Covid sebagai salah satu jurus meredam ledakan pandemi.

Dengan percepatan tersebut diharapkan bisa menjangkau 70% atau 181 juta orang yang merupakan target vaksinasi pada tahun ini. Dua cara dilakukan pemerintah untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 yaitu lewat program vaksinasi nasional dan vaksinasi gotong royong.

Baca Juga: Sentra Vaksinasi BPPD Jabar Targetkan 56 Ribu Warga yang Diencus Vaksin

“Kita masih berproses menuju pada vaksinasi 70% yang kita harapkan nanti akhir tahun ini bisa kita selesaikan. Kalau sudah 70%  itu, paling tidak daya tular dari virus ini menjadi agak terhambat kalau sudah tercapai yang namanya kekebalan komunal atau herd immunity,” kata Jokowi di Istana Negara , Jumat (30/7/2021).

Jokowi mengatakan di dalam upaya penanganan Covid-19, pemerintah berupaya menyeimbangkan antara kesehatan dan ekonomi. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat,

“Yang namanya PPKM Darurat itu kan namanya semi lockdown. Itu masih semi saja saya sudah, saya masuk ke kampung, saya masuk ke daerah, semuanya menjerit minta untuk dibuka. Lha kalau lockdown kita bisa bayangkan, dan itu belum juga bisa menjamin dengan lockdown itu permasalahan menjadi selesai,”tegasnya.

Sebelumnya Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan program vaksinasi terus diakselerasi agar segera tercapai kekebalan komunal atau herd immunity.

Airlangga meyakini bahwa vaksinasi memiliki peran sentral dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Saat ini, program vaksinasi telah mencapai 66,5 juta dosis. Jika dirinci terdiri dari dosis pertama sejumlah 46,7 juta dan dosis kedua sebanyak 19,8 juta dosis

"Tahun depan akan ditambahkan anggaran untuk memperbaiki fasilitas kesehatan, dan juga mendorong pengembangan vaksin dalam negeri dengan mengerahkan universitas atau perguruan tinggi tanah air untuk melakukan riset dan pengembangan untuk vaksin dan obat-obatan,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: