Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Revolusi BSI dalam Digitalisasi saat Pandemi Terus Melanda

Revolusi BSI dalam Digitalisasi saat Pandemi Terus Melanda Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Perkembangan teknologi yang terus meningkat secara tajam dari tahun ke tahun. Era teknologi sudah menjadi realita bagi populasi dunia. Dalam setiap aspek kehidupan selalu ada teknologi digital yang membantu kita sehari-hari  dalam menjalankan aktivitas yang lebih efisien.

Selama beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa dianggap stabil. Akan tetapi, bencana melanda Indonesia yakni, kehadiran virus Corona menjadi permasalah cukup besar bagi semua pemerintah Indonesia khususnya, pertumbuhan ekonomi yang kian melambat. Terbukti kehadiran virus asal Wuhan, China ini banyak menjadi hambatan bagi semua sektor usaha. Hal ini dikarenakan,  pemerintah hingga saat ini terus menekan penyebaran virus Corona serta mengeluarkan kebijakan satunya pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).Baca Juga: Market Share Kian Kencang, BSI Jatim Targetkan Pertumbuhan 11 Persen

Dalam kondisi seperti ini peran teknologi sangat dibutuhkan bagi perbankan sebagai perusahaan pengelolaan uang pada masyarakat sebagai nasabah. Pemberlakuan PPKM bagi perbank tentu  memutar ide kreatif dan inovatif agar bisnis keuangan tidak terhambat

PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau (BSI) sebagai bank penggabungan Bank Milik Negara (BUMN) yakni Bank Mandiri, BNI dan BRI terus siap memberi layanan berbasis digital bagi nasabah untuk mempermudah transaksi yang hanya membutuhkan 5 menit lewat gengaman tangan saja lewat smartphoneBaca Juga: Jadi Bank Penerima Setoran, BSI Pede Jadi Pilihan Utama Calon Jemaah Haji

Menurut Direktur Utama BSI, Herry Gunardi dalam konferensi pers  lewat daring Jumat (30/7/2021) bertajuk “Kinerja Triwulan II 2021”mengatakan, pihaknya terus memberikan kenyamanan dan keamanan bagi nasabahnya dalam proses Roll-out Integrasi Sistem Layanan dan Migrasi Rekening dibeberapa wilayah Regional seperti, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Banjarmasin secara otomatis. 

Hal ini kata Herry, sebagai komitmen pihaknya (BSI) mengubah skema migrasi dengan pemberlakukan  secara digital dan otomatis dari rekening bank syariah legacy  ke rekening BSI.

“Skema migrasi rekening terus kami lakukan dari sisi IT, jaringan dan layanan sehingga nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang BSI untuk melakukan proses migrasi rekening. Langkah ini sebagai bentuk komitmen BSI Go Digital sehingga nasabah dapat tetap aman dan nyaman dalam bertransaksi,” ungkap Hery.

Herry menyebutkan, bahwa kinarja BSI berbasis digital (aplikasi BSI Mobile layanan keuangan bagi nasabah dan masyarakat, termasuk membuka rekening secara online (digital onboarding) melalui fitur ‘Know Your Customer-Biometric’ ) tercatat, pengguna user lewat smarphone ini mampu tembus 2 juta pengguna serta nilai transaki setiap bulannya meningkat hingga 126,4 persen Year on Year (yoy).

“Sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air, BSI terus melakukan terobosan melalui berbagai inovasi digital, sebagai bagian dari langkah transformasi digital yang sudah dicanangkan sejak bank ini diresmikan pada 1 Februari 2021 lalu. Selain itu, kami tetap fokus memberikan kenyamanan, kemudahan dan meningkatkan customer experience bagi nasabah melalui kanal-kanal digital yang kami hadirkan ini,” terang Hery.

Sementara itu, Direktur Informasi Teknologi BSI, Achmad Safii secara tegas mengatakan, trend kenaikan nasabah BSI dalam pemanfaatkan digital telah membuktikan, bahwa nasabah memahami dan manfaatkan kondisi pandemi berlangsung tidak perlu ribet dalam melakukan transaksi keuangan.

“Salah satu faktor utama dari pergesaran aktivitas offiline menuju online adalah keterbatasan ruang gerak selama PPKM berlangsung. Untuk itu, kami berkomitmen untuk melayani nasabah secara nyaman dan aman dengan system digital ini,” kata Achmad Safii

Lebih lanjut Achmad Safii menjelaskan, BSI telah mencatat, selama kurun waktu kinarja BSI berbasis digital terus alami peningkatan setiap tahun. Data user pengguna aplikasi BSI Mobile di bulan Juni 2020 mencapai 1.249 ribu. Semantara user yang aktif 443 dengan transaksi perbulan 3.623 ribu. Selanjutnya, transaksi dibulan Desember 2020 user alami kenaikan yakni, 1.531 ribu. Sementara user yang aktif mencapai 581 dengan transaksi 5.323 per bulan. Ditahun berikutnya, di bulan Januari 2021 user mencapai 1.565 ribu. Sementara untuk transaksi alami penurunan sekitar 4.747 ribu per bulan serta user yang aktif juga alami sebasar 568. 

Penurunan kata Achmad Safii, diakibatkan munculnya pertama kali virus Corona di Indonesia dan berdampak pada nilai transaksi.

Walaupun demikin sambung Achmad Safii,pihaknya (BSI) terus melakukan inovasi terbaru dalam digital dengan menguatkan system digitalisasi. Terbukti, dibulan Maret 2021 user alami kenaikan sebasar 1.682 ribu, user aktif 623 ribu dengan transaksi per bulan mencapai 5.448 ribu, disusul bulan Juni 2021 user mencapai 2.246 ribu dan user aktif  947 ribu serta transaksi mampu tembus diangka 8.202 ribu per bulan.

“Kami menyadari bahwa peran Bank Syariah Indonesia tentu tak lepas dari dukungan seluruh stakeholders sehingga proses integrasi layanan dan migrasi rekening dapat berjalan baik, aman, nyaman dan tepat waktu. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, mudah-mudahan pada 1 November 2021 semua sistem sudah terintegrasi dengan baik,” pungkas Achmad Safii

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: