Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Koperasi Zaman Now: 4 Tahun Perjalanan Digitalisasi KSP Sahabat Mitra Sejati

Kisah Koperasi Zaman Now: 4 Tahun Perjalanan Digitalisasi KSP Sahabat Mitra Sejati Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Jakarta -

KSP Sahabat Mitra Sejati menorehkan kisah menarik sebagai satu dari segelintir koperasi modern di Indonesia yang melakukan transformasi digital khususnya di aspek layanan.

Jalan panjang digitalisasi ternyata tidak mudah. Mengawali proses pada tahun 2017 lalu, KSP Sahabat Mitra Sejati ternyata harus menghadapi banyak tantangan selama perjalanan digitalisasi. Meski demikian, semangat digitalisasi KSP Sahabat Mitra Sejati tak pernah luntur demi menyongsong masa depan dunia koperasi yang lebih cerah.

Baca Juga: Kemenkop UKM: Koperasi di Sektor Pariwisata Potensial untuk Dikembangkan

Sekretaris I KSP Sahabat Mitra Sejati, Ondi Yanuar, menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapi selama menjalani proses digitalisasi seperti tingkat literasi digital dan finansial masyarakat yang rendah hingga kualitas jaringan internet yang masih belum merata di Indonesia. Perlu diketahui, KSP Sahabat Mitra Sejati memiliki 30 ribu lebih anggota yang tersebar di 28 provinsi di Indonesia.

"Belum lagi adanya oknum yang tidak bertanggung jawab memberikan citra negatif terhadap bisnis koperasi dan produk digital di pasaran," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Sabtu (31/7/2021).

Tantangan-tantangan tersebut justru melecut KSP Sahabat Mitra Sejati untuk memberikan layanan digital yang lebih baik. Apalagi, kata Ondi, salah satu latar belakang KSP Sahabat Mitra Sejati meluncurkan produk simpanan digital Sobatku pada tahun 2017 lalu ialah memang untuk memperbaiki citra koperasi di masyarakat.

"Aplikasi Sobatku dilatarbelakangi juga oleh keinginan untuk menghilangkan citra koperasi yang cenderung hanya untuk kalangan tertentu atau komunitas tertentu. Dengan Sobatku, semua generasi dan latar belakang bisa menikmati layanan koperasi," ujarnya.

Ondi mengatakan di era zaman now seperti sekarang maka koperasi harus melakukan inovasi dan adaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital. Sebagai catatan, di Indonesia baru ada 906 koperasi yang melakukan digitalisasi. Jumlah itu sekitar 0,73 persen dari total koperasi aktif di Tanah Air sebanyak 123.048 unit.

Ia mengharapkan digitalisasi layanan yang dilakukan oleh KSP Sahabat Mitra Sejati melalui aplikasi Sobatku dapat menjangkau berbagai kalangan untuk bergabung ke koperasi, terutama kalangan milenial atau segmen anak muda.

"Karena digitalisasi bisa mengimbangi kebutuhan masyarakat yang menginginkan layanan praktis, aman, dan menguntungkan serta memperkenalkan UMKM pada layanan digital yang efisien dan ekonomis," paparnya.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan dirinya sangat mengapresiasi dan mendukung penuh upaya KSP Sahabat Mitra Sejati dalam melakukan digitalisasi layanan. Ia menjelaskan upaya digitalisasi tersebut akan mengoptimalkan kualitas layanan terhadap anggota dan meningkatkan citra koperasi di mata masyarakat.

"Saya yakin (dengan digitalisasi) koperasi bisa tampil lebih hebat daripada korporasi," katanya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menkop UKM mengakui bahwa upaya melakukan transformasi digital di tubuh koperasi bukan perkara mudah. Meski demikian, ia mendorong agar koperasi terus melakukan transformasi ke tingkat yang lebih tinggi. Apalagi, di era pandemi Covid-19 seperti sekarang telah terjadi pergeseran pola konsumsi dan transaksi masyarakat ke arah digital.

Ia meyakini, transformasi digital koperasi akan menciptakan banyak manfaat baik bagi anggota, UMKM, masyarakat, maupun koperasi itu sendiri. Pada akhirnya, manfaat positif tersebut akan turut mewujudkan kesejahteraan umum bagi masyarakat Indonesia.

Seperti disampaikan oleh Menkop UKM Teten Masduki, digitalisasi layanan yang dilakukan oleh KSP Sahabat Mitra Sejati terbukti telah memberi banyak manfaat bagi anggota.

Memberikan Banyak Manfaat

Sejak peluncuran tahun 2017 lalu, aplikasi Sobatku milik KSP Sahabat Mitra Sejati telah memberikan berbagai macam manfaat kepada anggota.

Salah satu anggota KSP Sahabat Mitra Sejati, Alam Syah, mengaku mendapat banyak manfaat sejak menggunakan layanan Sobatku. Pria yang berprofesi sebagai pedagang ikan hias ini mengharapkan Sobatku terus melakukan pengembangan fitur guna mendukung kebutuhan pengguna.

"Semoga aplikasi Sobatku bisa terus membantu (pengembangan usaha anggota)," katanya seperti dikutip oleh Warta Ekonomi di Jakarta, Sabtu (31/7/2021).

Hal senada disampaikan oleh anggota lain, Iik Triyani. Ia mengatakan aplikasi Sobatku sangat membantu dirinya dalam melakukan kegiatan usaha. Sama seperti Alam Syah, ia juga berharap Sobatku terus melakukan pengembangan fitur ke depan.

"(Sobatku) mempermudah transaksi untuk transfer antar-bank maupun ke bank lain. Karena saya sibuk dagang dari pagi sampai sore dan tidak sempat pergi ke bank," ujarnya.

Ondi Yanuar memastikan KSP Sahabat Mitra Sejati akan terus melakukan pengembangan fitur di aplikasi Sobatku. Saat ini fitur yang terdapat di aplikasi Sobatku sudah cukup beragam mulai dari transfer dana, membeli atau top up pulsa, membayar dan membeli token listrik, top up dana di dompet digital (e-wallet), berdonasi, hingga menabung dan tarik tunai di gerai Alfamart dan Alfamidi.

Selain itu, aplikasi ini bisa digunakan untuk sarana registrasi menjadi anggota KSP Sahabat Mitra Sejati sehingga tidak perlu hadir secara fisik ke kantor cabang, mendapatkan informasi kegiatan KSP Sahabat Mitra Sejati, dan menghadiri RAT KSP Sahabat Mitra Sejati secara virtual.

"Kami terus mengembangkan beragam layanan tambahan di Sobatku seperti penempatan simpanan berjangka melalui Sobatku. Saat ini Sobatku terus dalam pengembangan sehingga di masa mendatang, tidak tertutup kemungkinan akan ada digitalisasi dalam pelayanan lainnya guna memberikan kemudahan bagi anggota," pungkasnya.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: