Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Politik: Tuduhan Keji Terhadap Moeldoko, Harus Dilawan!

Pengamat Politik: Tuduhan Keji Terhadap Moeldoko, Harus Dilawan! Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik, Bagas Pujilaksono Widyakanigara, mengatakan bahwa di era pandemi Covid-19 ini Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diserang secara terus-menerus oleh sejumlah kelompok dari berbagai linie yang tujuannya sangat jelas, yaitu mengacaukan negara.

Menurutnya, setiap orang yang pro pemerintahan Presiden Jokowi dianggap musuh oleh mereka. Termasuk serangan diarahkan kepada KSP Moeldoko yang selama ini setia terhadap Presiden, yaitu soal tudingan ICW terkait obat Ivermectin dan impor beras. Baca Juga: Setelah 'Hina' Jokowi, Pandji Pragiwaksono Blak-blakkan: Kangen Zaman SBY

"Pak Moeldoko, Ketua KSP juga diserang. Kali ini serangannya membabi buta, biadab dan brutal," ujar Bagas melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (31/7).

Bagas mengatakan bahwa serangan yang dituduhkan kepada Moeldoko tersebut bukan lagi bernuansa hukum, karena tuduhannya diumbar di ruang publik tanpa menyajikan bukti. Untuk itu, dia menegaskan bahwa serangan tersebut merupakan sebuah manuver politik.

"Serangan ke Pak Moeldoko, bukan semata serangan pribadi, namun suatu bentuk serangan ke pemerintah, karena Pak Moeldoko bagian dari pemerintah," ungkapnya. Baca Juga: Rizal Ramli Oh Rizal Ramli, Gak Ada Hormatnya sama Jokowi, Masih Sakit Hati Karena Gagal Nikah?

Terkait tudingan ICW terhadap Moeldoko yang juga merupakan Ketua HKTI, dia pun telah mencatat beberapa hal diantaranya bahwa Moeldoko tidak ada hubungan bisnis sama sekali dengan PT. Harsen, produsen Ivermectin. Yang ada, lanjutnya, PT. Harsen membantu Indonesia dengan obat Ivermectin melalui HKTI dan HKTI daerah yang menyalurkan.

"Puteri Pak Moeldoko tidak kenal dengan PT. Harsen, dan sama sekali tidak ada hubungan apapun," kata Bagas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: