Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketua MPR Beberkan Fakta Akidi Tio, Ternyata Sang Paman Menteri Perdagangan di Luar Negeri

Ketua MPR Beberkan Fakta Akidi Tio, Ternyata Sang Paman Menteri Perdagangan di Luar Negeri Kredit Foto: Twitter/#NKRI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Karena bikin penasaran, siapa Akidi Tio, pengusaha yang nyumbang Rp 2 triliun untuk penanggulangan Corona, masih terus dikorek-korek.

Ketua MPR Bambang Soesatyo yang biasa disapa Bamsoet, punya info yang lumayan detail. Kata Bamsoet, Akidi adalah pamannya Menteri Perdagangan (Mendag) Singapura. 

Baca Juga: Sumbang Rp2 Triliun untuk Penanganan Covid, Keluarga Akidi Tio Disandingkan dengan Bill Gates

Akidi Tio sebenarnya sudah meninggal 12 tahun lalu. Namanya jadi perbincangan publik setelah keluarga besarnya menyalurkan sumbangan Rp2 triliun di Mapolda Sumatera Selatan, Senin (26/7).

Sejak saat itu, publik pun penasaran dengan sosok Akidi. Sebab, namanya tidak pernah terdengar. Dalam daftar orang terkaya di Indonesia juga, namanya tak pernah muncul.

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan, yang juga pengusaha, sampai ikut menelusuri sosok Akidi dengan bertanya ke teman-teman sesama pengusaha di Palembang dan Aceh. Namun, hasilnya nihil. 

Di tengah kepenasaran publik, Bamsoet sedikit mengungkap sosok Akidi. Di akun Instagram miliknya, Bamsoet memajang foto Akidi dan menceritakan riwayatnya. Tak dijelaskan bagaimana Bamsoet mendapat informasi ini. 

"Patut ditiru oleh kita semua. Ini dia sosok dermawan itu," tulis Bamsoet, memberikan pengantar, di akun @bambang.soesatyo. 

Bamsoet lalu melampirkan kisah hidup Akidi. Kata dia, Akidi merintis usahanya di Palembang dengan membuka usaha kecap, kemudian mempunyai pabrik kecap. Setelah itu, Akidi merambah menjadi pengusaha tambang batu dolomit, bahan pembuat pupuk. 

Usahanya maju dan memiliki kelenteng di Sepuluh Ulu dan beberapa tempat di Palembang. "Dan dia yang punya Cipta Futura Sawi di Muara Enim," ungkapnya. 

Kata Bamsoet, sejak dulu, Akidi Tio hidup di keluarga Thong Djoe. Ia adalah pengusaha China Palembang yang kaya di era Soekarno. "(Dia) pamannya Menteri Perdagangan Singapura," ungkapnya. 

Sayangnya, Bamsoet tak menjelaskan siapa Menteri Perdagangan yang dimaksud. Apakah Mendag saat ini yaitu Chan Chun Sing atau Mendag sebelumnya yaitu Lim Hng Kiang. 

Menurut Bamsoet, Akidi pernah bersumpah kepada Thong Djoe, kalau dia kaya raya akan memberikan sumbangan ke rakyat Palembang. "Dan terbukti janjinya melalui wasiat anak cucunya," tambahnya.

"Ternyata dialah penyumbang terbesar di Sumsel dan Indonesia, baik itu panti asuhan yatim, orang cacat, buta, dan lain-lain. Selalu pakai no name atau Hamba Allah," tutur Bambang. "Ternyata dia orang ke-2 sedunia yang menyumbang terbanyak sesudah Bill Gates," tuntasnya. 

Eks Ketua DPR Marzuki Alie ikut mengulas sosok Akidi. Marzuki menyebut, Akidi memang masih sekeluarga dengan Thong Djoe. 

"Beliau donasikan uang cash Rp 2 triliun. Ini harusnya menginspirasi kita semua untuk berbuat sama. Ada yang bisnis Covid, dagang obat, vaksin mencari kesempatan. Alhamdulillah masih ada yang peduli dengan sesamanya. Semoga bisa menginspirasi pengusaha-pengusaha lainnya, ada saatnya kita mencari uang, ada saatnya kita beramal," tulis Marzuki, di akun Twitter @marzukialie_MA.

Sampai kemarin, belum ada kabar terbaru tentang kelanjutan sumbamgan Akidi. Belum ada kabar apakah dana tersebut sudah ditransfer atau belum. 

Menantu Akidi, Rudi Sutadi, yang tinggal di Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang, Sumatera Selatan, hanya memastikan, uang itu sudah ada dan merupakan tabungan mertuanya semasa hidup.

Sebelum meninggal pada 2009 lalu, Akidi sempat berpesan kepada anak dan menantunya agar menyalurkan dana yang ia kumpulkan tersebut ketika dalam keadaan sulit, sehingga bisa membantu warga yang membutuhkan. "Jadi, uang itu sebetulnya bukan kami yang kumpulkan. Uang itu Bapak kumpulkan sendiri dan minta kami salurkan saat kondisi sulit, agar membantu warga, sehingga wasiat tersebut kami jalankan," kata Rudi, di kediamannya, Rabu (28/7), seperti dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Serentak di Bali Capai Rp 456,9 Miliar Lebih

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: