Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-Gara Ini Anies Baswedan Girang Bukan Kepalang: Semua atas Izin Allah

Gara-Gara Ini Anies Baswedan Girang Bukan Kepalang: Semua atas Izin Allah Kredit Foto: Instagram Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengklaim situasi Covid-19 di wilayahnya, kini telah berangsur membaik. Hal itu terlihat dari sejumlah indikator seperti turunnya kasus aktif, meningkatnya cakupan vaksinasi, dan rendahnya angka kematian pada orang yang telah divaksin minimal dosis pertama. 

"Alhamdulillah, atas izin Allah, kasus aktif di Jakarta yang pernah mencapai 113 ribu pada tanggal 16 Juli, kini telah turun menjadi 19 ribu kasus aktif. Ini artinya sudah lebih rendah dari puncak gelombang pertama di bulan Februari lalu," papar Anies via laman Instagram-nya, Sabtu (31/7/2021). Baca Juga: Joe Biden Bilang Jakarta Tenggelam dalam 10 Tahun, Partner-nya Anies Baswedan Pasang Badan

Anies juga mengungkap prestasi DKI di bidang vaksinasi Covid-19. Pada tanggal 14 Juni 2021, Presiden Jokowi menargetkan 7,5 juta vaksinasi dosis pertama di Jakarta, harus tuntas di bulan Agustus. Namun, target tersebut berhasil dituntaskan lebih cepat. Baca Juga: Denger Nih Warning dari Anies Baswedan: Hati-hati! Kita Belum Menang

"Alhamdulillah, hari ini, tanggal 31 Juli, target itu telah tercapai, 7,5 juta vaksin dosis pertama dan 2,5 juta vaksin dosis kedua telah diberikan di Jakarta. Lebih cepat satu bulan dari jadwal," imbuh Anies.

Mantan Menteri Pendidikan Nasional ini menyebut, bukti nyata efektivitas vaksin bisa terlihat di lapangan, karena saat ini jumlah warga yang divaksin sudah banyak.

Dari 4,2 juta warga ber-KTP DKI yang sudah divaksin minimal dosis pertama, terdapat 2,3 persen yang tetap terinfeksi. Sebagian besar tidak bergejala atau hanya bergejala ringan.

Dari 4,2 juta orang itu, ada sekitar 0,013 persen orang meninggal karena Covid. Atau kira-kira 13 kasus per 100 ribu penduduk.

"Tingkat kematian kasus dari orang yang sudah divaksin, menurun sampai kurang dari 1/3 angka kematian (case fatality rate/CFR)  belum divaksin. Terbukti, vaksin bisa mengurangi risiko keparahan dan kematian," jelas Anies.

Karena itu, lanjutnya, vaksin harus menjadi bagian dari ikhtiar kita dalam menjaga keselamatan diri, keluarga dan lingkungan sekitar kita.

Melihat data-data efektivitas vaksin, serta capaian dan kecepatan pemberian vaksin di Jakarta, Anies memutuskan, vaksin perlu menjadi bagian dari pembatasan maupun pelonggaran berbagai kegiatan ekonomi dan kegiatan publik di Jakarta.

Sebelum kegiatan dimulai, setiap pelaku di sektor apa pun harus vaksin dulu. Pelonggaran akan diatur secara bertahap, dan akan dikaitkan dengan vaksin.

Bagi yang belum vaksin, Anies meminta agar segera mendaftar lewat aplikasi JAKI, atau tanya ke faskes terdekat.

"Kita masih berada dalam PPKM Level 4. Jangan lengah, walau keadaan sudah jauh membaik daripada beberapa minggu lalu," ujar Anies mewanti-wanti.

"Terus kurangi mobilitas, terus jaga prokes, terus saling jaga dan saling bantu. Selamat berakhir pekan, sebisanya di rumah saja. Semoga Allah SWT merahmati kota Jakarta dan melindungi kita semua," pungkasnya.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: