Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Baliho Puan Maharani Bertebaran, Ini yang Pengamat Tangkap

Baliho Puan Maharani Bertebaran, Ini yang Pengamat Tangkap Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Banyaknya baliho yang terpasang di berbagai daerah bergambar wajah Ketua DPR Puan Maharani menjadi sorotan masyarakat. Padahal, kontestasi Pilpres masih akan digelar pada tahun 2024 mendatang.

Pengamat politik Lingkar Madani, Ray Rangkuti, mengatakan bahwa salah satu alasan maraknya baliho Puan dan sejumlah tokoh politik lainnya adalah karena untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas 2024 yang akan datang.

Baca Juga: Kocak! Rizal Ramli Sindir Puan Maharani: Spanduknya Sudah Sampai ke Bulan

"Tarikan untuk popularitas dan elektabilitas 2024 yang akan datang. Saya kira inilah penjelasan paling utama mengapa para politisi, di antaranya adalah Puan Maharani, seperti berlomba-lomba untuk memasang baliho atau spanduk, bahkan kala pandemi masih berlanjut dan bahkan bergelora," kata Ray Rangkuti kepada wartawan, Senin (2/8/2021).

Ray mengatakan, khusus untuk Puan, saat ini sudah terlalu jauh jaraknya dengan nama-nama sejumlah tokoh yang kuat dijadikan Capres pada 2024. Puan masih kalah baik dari aspek popularitas apalagi elektabilitas.

"Puan bahkan belum menginjak ke angka 3 persen dari segi elektabilitas. Tertinggal dua digit dari pesaingnya, yang umumnya justru bukan datang dari elite parpol," kata Ray.

Karena itulah, jika Puan tidak melakukan sesuatu dari sekarang, tentu tingkat popularitas dan elektabikitas akan tertinggal makin jauh. Dalm hal ini, Puan memperbanyak baliho untuk meningkatkan popularitasnya tersebut.

Ray menambahkan, memasang baliho dengan jumlah banyak dalam kondisi seperti ini merupakan tindakan yang kurang bijak. Sebab, terkesan tidak memiliki empati terhadap kondisi sulit saat ini.

"Saya sendiri tidak dalam posisi memahami penyebaran spanduk atau baliho para capres ini. Dalam kondisi pandemi seperti sekarang, jelas tindakan itu kurang etis dan memperlihatkan keminiman empati," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: