Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Langsung dari Pakar Kesehatan: Jika Eksperimen Besar-besaran, Virus yang Lebih Berbahaya...

Ini Langsung dari Pakar Kesehatan: Jika Eksperimen Besar-besaran, Virus yang Lebih Berbahaya... Kredit Foto: AFP/Tolga Akmen
Warta Ekonomi, London -

Para ilmuwan memperingatkan bahwa relaksasi pembatasan Covid-19 di Inggris mempertaruhkan munculnya varian virus baru yang berpotensi lebih berbahaya.

Inggris mencabut sebagian besar pembatasan yang tersisa pada 19 Juli, termasuk wajib mengenakan masker dan menjaga jarak sosial. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara masih memiliki beberapa pembatasan.

Baca Juga: Covid-19 di Inggris Turun 99% Itu karena Para Ahli Bilang Kekebalan....

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebelumnya menggambarkan pelonggaran pembatasan sebagai "tidak dapat diubah." Namun, kebijakan pembukaan kembali telah dikritik secara terbuka oleh konsorsium lebih dari 1.200 ilmuwan dari seluruh dunia.

Satu kekhawatiran adalah seputar kemungkinan konsekuensi dari membuka masyarakat di tengah tingkat infeksi yang tinggi dan populasi yang divaksinasi sebagian, dan bagaimana pencampuran yang tidak terbatas dalam keadaan itu dapat membentuk cara virus berkembang.

“Jika saya merancang eksperimen besar-besaran untuk membuat virus yang lebih berbahaya, virus yang mampu meledak melalui vaksin kami, saya akan melakukan apa yang Inggris usulkan untuk dilakukan,” Michael Haseltine, ahli virus AS dan ketua dan presiden ACCESS Health International, mengatakan kepada acara berita Good Morning Britain pada apa yang disebut "Hari Kebebasan", dikutip laman CNBC, Senin (2/8/2021).

“Setengah populasi divaksinasi di tengah pandemi yang merajalela, yang memungkinkan virus belajar bagaimana menghindari vaksin kami. Itulah yang akan saya lakukan, dan seluruh dunia benar-benar khawatir.”

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: