Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2024 Bakal Diwarnai Capres Cuma Modal Baliho Sama Capres yang Benar-benar Bisa Kerja

2024 Bakal Diwarnai Capres Cuma Modal Baliho Sama Capres yang Benar-benar Bisa Kerja Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Maraknya baliho tokoh politik di sejumlah wilayah menjelang Pilpres 2024 diyakini akan sulit untuk dihentikan karena semua calon presiden (Capres) berlomba mengerek elektabilitas dan popularitasnya.

Promosi para tokoh politik melalui baliho itu sebagai upaya ingin memenangkan pada hajatan lima tahunan. Namun demikian, masyarakat nantinya akan menilai dua kelompok Capres di 2024. Yakni kelompok Capres baliho dan Capres berbasis kinerja.

Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti saat menjadi narasumber dalam webinar yang diselenggarakan oleh Gerakan Indonesia Adil dan Demokratis (GIAD) bertajuk "Wabah Baliho Capres Di Tengah Pandemi" pada Senin (2/8).

"Akan sulit menghentikan perlombaan pembuatan baliho ini. Semuanya ingin menang. Untuk mendapatkan popularitas bisa dilakukan dengan dua hal. Pertama dengan memobilisasi iklan, sekarang baliho, nanti iklan di Medsos, elektronik, tinggal menunggu waktu itu akan muncul. Kedua, berbasis pada kinerja," kata Ray Rangkuti.

"Saya menyebut perlombaan capres ini dalam dua varian, Capres baliho dan Capres berbasis kinerja," imbuhnya menegaskan.

Ray Rangkuti lantas mengurai ciri-ciri Capres baliho dan Capres berbasis kinerja.

Menurutnya, Capres baliho seperti yang disaksikan oleh seluruh masyarakat saat ini yaitu para politikus yang sudah memasang baliho di sejumlah daerah.

"Umumnya datang dari Parpol, ketua-ketua parpol, dan sebagian besar mereka ikut di dalam koalisi Pak Jokowi," tuturnya.

Sementara itu, untuk Capres berbasis kinerja sendiri datang dari para Gubernur di Indonesia yang digadang-gadang bakal nyapres di 2024.

Selain itu, kata Aktivis '98 ini para tokoh nasional yang akan maju lewat jalur independen pada Pilpres nanti.

"Bahkan ada yang gak punya partai, dan tokoh-tokoh nasional yang muncul dari pergulatan harian mereka dengan masyarakat. Sebut saja misalnya Rizal Ramli dst," ucap pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

"Dua pergulatan ini akan mewarnai kompetisi pencapresan dalam 2024 yang akan datang. Capres baliho dan Capres kinerja," imbuh dia.

rmol

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: