Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

4 Perubahan Besar Industri Minyak Goreng Indonesia, Kontribusi Sawit Paling Besar!

4 Perubahan Besar Industri Minyak Goreng Indonesia, Kontribusi Sawit Paling Besar! Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minyak sawit merupakan Top-4 sumber minyak nabati dunia. Bahkan, pada beberapa kawasan negara seperti India, Pakistan, Bangladesh; beberapa negara-negara Afrika dan Asia, minyak sawit merupakan sumber utama minyak nabati.

Bagi Indonesia, minyak goreng sangat penting sebagai bahan pangan, yakni sebagai sumber energi dan lemak. Minyak goreng juga telah ditetapkan sebagai salah satu dari sembilan bahan pokok (sembako) di Indonesia. Sebagai bagian dari sembako, ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng di seluruh daerah menjadi bagian dari tata kelola ketahanan pangan nasional.

Baca Juga: Tingginya Produktivitas Sawit Bikin Iri Uni Eropa

Dalam 40 tahun terakhir, industri sawit telah berkontribusi membawa perubahan besar pada industri minyak goreng di Indonesia. Mengutip laporan PASPI, perubahan yang dimaksud yakni, Pertama, peningkatan produksi minyak sawit yang cepat dan masif sehingga turut mengubah pola industri minyak goreng yang awalnya berbasis minyak kelapa (coconut based cooking oil industry) menjadi industri minyak goreng sawit (palm oil based cooking oil).

Kedua, peningkatan konsumsi per kapita minyak goreng nasional meningkat empat kali lipat. Peningkatan tersebut akibat konsumsi minyak goreng sawit yang bertumbuh relatif cepat.

Ketiga, pergeseran konsumsi minyak goreng dari minyak goreng kelapa ke minyak goreng sawit. Sekitar 80 persen konsumsi minyak goreng nasional pada tahun 1980 adalah minyak goreng kelapa. Namun, konsumsi minyak goreng Indonesia tahun 2020 mengalami perubahan yang didominasi oleh minyak goreng sawit.

Keempat, meningkatnya konsumsi minyak goreng di luar rumah tangga dan lebih besar dibandingkan konsumsi minyak goreng dalam rumah tangga. Konsumsi minyak goreng sawit dikonsumsi di rumah tangga hanya sekitar 44 persen, sedangkan 56 persen dikonsumsi di luar rumah tangga.

"Hal ini menunjukkan terjadinya perkembangan industri hilir yang menggunakan produk pangan berbasis sawit (termasuk minyak goreng sawit)," seperti dicatat laporan PASPI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: