Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat, Amerika Sudah Peringatkan Puluhan Diplomat Rusia untuk Pergi

Gawat, Amerika Sudah Peringatkan Puluhan Diplomat Rusia untuk Pergi Kredit Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Warta Ekonomi, Moskow -

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoly Antonov mengatakan, AS telah meminta 24 diplomat Rusia untuk meninggalkan negara itu pada 3 September setelah visa mereka berakhir. Permintaan tersebut pun meningkatkan ketegangan antara kedua negara.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah National Interest, Antonov tidak mengatakan apakah tindakan AS didorong oleh perselisihan tertentu. Dia hanya menjelaskan, hampir semua akan pergi tanpa pengganti karena Washington tiba-tiba memperketat prosedur penerbitan visa.

Baca Juga: Amerika Angkat Kaki, Giliran Rusia Kerahkan Ratusan Pasukan Tempur

"Kami berharap, akal sehat akan menang dan kami akan dapat menormalkan kehidupan diplomat Rusia dan Amerika di Amerika Serikat dan Rusia dengan prinsip timbal balik," ujar Antonov.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menanggapi komentar tersebut dengan menjelaskan, AS tidak menggunakan visa diplomat  untuk membalas Rusia. Dia mengatakan karakterisasi duta besar itu tidak akurat.

Price tidak membantah fakta, diplomat Rusia harus meninggalkan AS. Menurutnya, bukan hal baru bahwa harus mengajukan perpanjangan visa  setelah tiga tahun. Aplikasi-aplikasi tersebut ditinjau berdasarkan kasus per kasus.

"Kami berhak untuk mengambil langkah-langkah tanggapan yang tepat untuk tindakan Rusia," kata Price.

Moskow dan Washington telah lama berbeda pendapat dalam berbagai masalah. Hubungan semakin merosot setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan dia yakin Presiden Rusia Vladimir Putin adalah seorang pembunuh.

Ketegangan agak mereda setelah Biden bertemu Putin untuk pembicaraan pada 16 Juni. Bahkan pertemuan tersebut menyebabkan kembalinya sejumlah uang investor asing ke dalam obligasi pemerintah Rusia.

Tapi Rusia mulai bulan ini melarang kedutaan AS di Moskow untuk mempertahankan, mempekerjakan, atau mengontrak staf Rusia atau negara ketiga, kecuali penjaga. Kondisi ini, menurut Departemen Luar Negeri AS, memaksa misi untuk melepaskan 182 karyawan dan puluhan kontraktor.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: