Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Krisis di tengah Penipuan, Korea Selatan Akan Tutup 11 Bursa Kripto dan Perketat Regulasi

Krisis di tengah Penipuan, Korea Selatan Akan Tutup 11 Bursa Kripto dan Perketat Regulasi Kredit Foto: Unsplash/Stanislaw Zarychta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Layanan Keuangan (FSC) yang merupakan badan regulator keuangan milik Korea Selatan, dikabarkan akan menutup lusinan pertukaran mata uang kripto lokal di tengah tuduhan penipuan.

Rencananya, FSC akan menangguhkan operasi setidaknya 11 pertukaran kripto menengah di Korea Selatan. Meski tidak disebutkan nama bursa apa saja yang akan ditutup, melansir dari The Korea Herald, mereka dipastikan tidak memiliki izin oleh FSC untuk beroperasi.

Baca Juga: Populerkan Aset Crypto Dogecoin Melalui Twitter, Pengaruh Elon Musk Hingga ke Indonesia

Menurut laporan yang beredar, otoritas keuangan Korea Selatan berencana untuk menerapkan peraturan yang lebih ketat untuk pertukaran kripto yang lebih kecil di Korea Selatan. Dalam hal ini, pihak berwenang telah mewajibkan penyedia layanan aset digital lokal untuk mendaftarkan bisnis mereka hingga September, serta membuat akun hingga membuat laporan perdagangan dengan nama asli.

Berita tentang dugaan penutupan ini muncul setelah beberapa pertukaran kripto kecil di Korea mulai berhenti beroperasi. Dalam kasus Bitsonic, mereka mengumumkan pada hari Jumat lalu melalui saluran Telegram resmi bahwa sementara ini akan berhenti beroperasi. Dalam unggahannya disebutkan alasan "masalah internal dan eksternal".

Selain Bitsonic, platform perdagangan kripto lokal lainnya, CPDAX, juga mengatakan bahwa mereka akan sepenuhnya menutup operasi pada 1 September. Sebelumnya, pertukaran Darlbit juga melaporkan akan menghentikan layanan pertukaran setelah menangguhkan deposit dan penarikan bulan lalu.

Tidak hanya pertukaran cryptocurrency menengah ke bawah yang mengalami masalah regulasi. Baru-baru ini mantan ketua Bithumb, dari perusahaan pertukaran kripto terbesar di Korea Selatan, diduga terlibat kasus penipuan.

Menurut Yonhap News, Seoul Badan Kepolisian Metropolitan telah membuka kembali penyelidikan kasus penipuan yang melibatkan mantan ketua Bithumb tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: