Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

400 Ribu Pengajar di Indonesia Dapat Dukungan Pelatihan dari Google for Education

400 Ribu Pengajar di Indonesia Dapat Dukungan Pelatihan dari Google for Education Kredit Foto: Unsplash/Mitchell Luo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 400 ribu pengajar di Indonesia telah mendapatkan dukungan berupa pelatihan dengan menyiarkan puluhan webinar. Hal ini dilakukan oleh Google bekerja sama dengan Refo untuk mengakrabkan para pengajar dengan peralatan belajar online seperti Google Classroom.

Selain itu, terdapat 3.249 pengajar telah menjadi Pendidik Tersertifikasi Google dan diakui secara resmi untuk melatih rekan-rekan pengajar yang lain dalam menyesuaikan diri dengan teknologi belajar jarak jauh.

Baca Juga: Lewat Chromebook, Google dan 6 Perusahaan Elektronik Dalam Negri Akan Buka Keran SDM

"Teknologi harus digunakan untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa Indonesia, mendukung minat belajar seumur hidup, dan mengembangkan Platform Pendidikan dan Keterampilan Nasional," jelas Wikan Sakarinto, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek.

Diketahui juga, kerja sama ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kompetisi para tenaga pendidik. Mereka diharapkan mampu menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0, sekaligus menambah daya kreativitas ketika proses belajar mengajar berlangsung.

"Kemendikbud Ristek tengah berusaha untuk mengembangkan inisiatif modernisasi teknologi pendidikan nasional dan kami harap pembuatan Chromebook lokal serta peluncuran belajar.id di Google Workspace for Education akan mempercepat adopsi teknologi di lebih banyak sekolah dan membantu para pelajar kita mewujudkan potensi optimal mereka," tambahnya lagi.

Tidak hanya pelatihan webinar, Google melalui program Bebras Indonesia juga mengajarkan keterampilan berpikir komputasional di sekolah-sekolah. Diluncurkan pada 2020, Bebras bertujuan melatih 22.000 pengajar di 22 kota.

"Rencana kami berubah karena pandemi, tetapi kami sadar bahwa mengajarkan cara berpikir komputasional bisa dilakukan secara online melalui platform-platform seperti Google Workspace. Pandemi tidak hanya memaksa kita beralih ke platform digital, tetapi juga mengubah cara kita melakukan segala sesuatu ke arah yang lebih digital," kata Ketua Bebras Indonesia, Inggriani Liem.

"Oleh sebab itu, Bebras dan lebih dari 60 universitas telah melatih 27.054 pengajar di 75 kota dan kami dengan bangga melaporkan bahwa lebih dari 16.000 pelajar telah mulai belajar cara berpikir komputasional," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: